korea by dewanti

Tuesday, February 25, 2014

Trust Securities: Waspada Berlanjutnya Pelemahan IHSG

Jakarta -Seperti yang kami tulis dalam ulasan sebelumnya dimana peluang kenaikan IHSG dapat berkurang bila tidak didukung sentimen yang ada dan tetap mewaspadai potensi downreversal karena aksi profit taking (bila ada). Nyatanya, laju IHSG secara intraday perdagangan cenderung mengalami pelemahan meski sempat naik tipis di awal perdagangan. Laju IHSG mulai melemah ketika laju bursa saham Asia mulai balik badan jelang penutupan setelah di awal juga sempat menguat pasca terjadinya sell off pada saham-saham properti dan konstruksi. Posisi IHSG yang masih bertahan di zona hijau dan nyaris bersentuhan dengan area overbought memang menggoda pelaku pasar untuk angkat jemuran sehingga IHSG pun akhirnya takluk oleh aksi tersebut dan berakhir di zona merah. Penguatan Rupiah pun tidak mampu mempertahankan laju IHSG di zona hijau. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4665,27 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4622,93 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4623,57. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Selasa (25/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4610-4615 dan resistance 4642-4670. Berpola menyerupai meeting lines sentuh upper bollinger bands (UBB). MACD mulai terbatas kenaikannya dengan histogram positif yang naik tipis. RSI, William's %R, dan Stochastic berpotensi downreversal. IHSG sempat berada di kisaran support (4608-4627) dan juga di kisaran resisten (4656-4668) yang menunjukkan variatifnya laju IHSG. Mulai munculnya candle merah bisa saja memberikan pengaruh negatif sehingga akan dimanfaatkan kembali untuk profit taking. Waspada berlanjutnya potensi downreversal.(detik.com)