korea by dewanti

Thursday, April 3, 2014

ABM Siapkan 10 Proyek Pembangkit Listrik 15-400 MW

Jakarta -PT ABM Investama Tbk (ABMM) sedang mempersiapkan beberapa proyek pembangkit tenaga listrik yang berkapasitas antara 15-400 MW. Proyek ini akan dikerjakan dalam 5 tahun ke depan oleh anak usahanya, PT Sumberdaya Sewatama.
"Kami menilai ada 5-10 proyek besar potensial baik itu pembangkit listrik tenaga uap maupun energi terbarukan. Pada beberapa proyek kami akan masuk sebagai Independent Power Producer (IPP)," kata Direktur Strategi Korporat ABM, Yovie Priadi, dalam keterangan, Kamis (3/4/2014).
Ia menambahkan, perseroan akan menambah produksi listriknya setelah tambang batubara Aceh beroperasi di paruh kedua 2014.
"Pengembangan proyek pembangkit tenaga listrik ini akan ditopang oleh sinergi antara entitas anak Perseroan di dalam ABM," kata Yovie.
Peluang usaha di di sektor listrik masih terbuka lebar karena pertumbuhan kebutuhan listrik di Indonesia yang cukup tinggi.
Ia menambahkan, kebutuhan listrik Jawa-Bali dalam 10 tahun mendatang akan meningkat dari 144 Terra Watt-Hour (TWH) pada 2013 menjadi 375 TWH pada 2022 atau tumbuh 7,6% per tahun.
Bahkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan kebutuhan listrik rata-rata tumbuh 11,2% per tahun dari 18,5 TWH menjadi 46 TWH untuk Indonesia Timur saja.
Sampai akhir tahun lalu, ABM membukukan pendapatan US$ 777,02 juta. Tiga segmen bisnis perseroan yaitu kontraktor dan tambang batubara, jasa, dan manufaktur masing-masing berkontribusi sebesar 58%, 36%, dan 5% terhadap omzet perseroan.
Meski omzet naik, laba perseroan anjlok 83,35% menjadi hanya US$ 2,07 juta di akhir 2013, bandingkan dengan periode sama 2012 di kisaran US$ 12,43 juta. Anjloknya laba akibat turunnya harga batubara dan rugi selisih kurs.
Segmen kontraktor dan tambang batubara membukukan pendapatan US$ 451,17 juta di tahun 2013. Di tengah kondisi pasar batubara thermal yang sulit, penjualan batubara PT Reswara Minergi Hartama, entitas anak ABM, meraih pencapaian tertinggi dalam sejarah yaitu sebesar 5,3 juta ton atau naik sebesar 14%.
Segmen terbesar kedua yakni segmen jasa menghasilkan total pendapatan sebesar US$ 285,38 juta, di mana sewa mesin dan pembangkit tenaga listrik memberikan kontribusi pendapatan sebesar US$ 132,93 juta.
Jumlah listrik yang dihasilkan dari jasa penyewaan mesin mencapai 4.642 juta KWH, 8% lebih tinggi dari tahun 2012. Logistik dan sewa kapal memberikan kontribusi pendapatan sebesar US$ 101,30 juta.
Jumlah aktivitas pengangkutan batubara dari entitas anak PT Cipta Krida Bahari (CKB) tercatat naik 42% menjadi 6,51 juta metrik ton di tahun 2013. (detik.com)