London - Gempa besar yang melanda Chili beberapa waktu lalu menggiring harga tembaga Internasional melonjak drastis. Penyebabnya adalah kekhawatiran pasar akan ketersediaan tembaga, karena Chili merupakan produsen terbesar dunia.
Harga tembaga naik ke US$ 6.728,75 per ton, tertinggi sejak 10 Maret 2014. Sementara pada bursa logam di London, Inggris untuk logam industri berada pada level US$ 6.697,75 per ton.
"Dalam tiga minggu terakhir pasca gempa bumi di pantai Chili harga tembaga melonjak. Karena ada ketakutan terjadinya Tsunami yang menganggu produksi tembaga," ungkap analis saham David Madden dalam pernyataannya yang dikutip dari AFP, Kamis (3/4/2014)
Chili adalah produsen tembaga terbesar di dunia dan menyumbang hampir sepertiga pasokan global.
"Harga tembaga naik untuk sementara sampai lebih dari US$ 6.700 per ton tiga minggu setelah terjadi gempa bumi yang dahsyat lepas pantai Chili semalam, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang pasokan," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch.
"Sejauh ini, telah ada laporan kerusakan. Namun beberapa perusahaan tambang sudah memiliki memberikan laporannya yang semuanya jelas."
Harga tembaga telah mengalami gejolak sepanjang tahun ini. Jatuhnya harga pada bulan lalu dipicu oleh kekhawatiran permintaan dari konsumen Tiongkok akibat perlambatan ekonomi.
Logam dasar telah menyelam pada 19 Maret untuk US$ 6.321 per ton, yang merupakan titik terendah sejak Juli 2010. (detik.com)