New York - Indeks S&P 500 di pasar saham Wall Street kembali mencetak rekor tertingginya didorong data ekonomi yang solid. Ekonomi Amerika Serikat (AS) sudah mulai terlihat pulih setelah ada penambahan tenaga kerja di sektor swasta.
Investor kini fokus ke pengumuman data tenaga kerja dari pemerintah yang selama ini menjadi indikator perekonomian negeri Paman Sam.
"Banyak pihak yang memantau laporan itu," kata Bucky Hellwig, senior vice president dari BB&T Wealth Management di Birmingham, Alabama, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (3/4/2014).
Laporan data tenaga kerja di sektor swasta menunjukkan adanya tambahan 200.000 pekerja di bulan Maret, penambahan terbanyaknya dalam 4 bulan terakhir.
Delapan dari 10 sektor industri di Indeks S&P 500 berakhir di teritori positif, dipimpin oleh saham-saham konsumer.
Pesanan untuk barang-barang manufaktur jangka panjang naik 1,6% di Februari, pertumbuhan tertingginya sejak September dan di atas prediksi analis sebesar 1,2%.
Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones menanjak 40,39 poin (0,24%) ke level 16.573. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 8,416 poin (0,20%) ke level 4.276,456.
Sementara Indeks The S&P 500 naik 5,38 poin (0,29%) ke level 1.890,90, rekor terbarunya. Indeks S&P 500 juga sempat menyentuh rekor intraday di 1.893,17. (detik.com)