INILAHCOM, Jakarta - Bursa Asia memperpanjang tren positif seiring Wall Street pada perdagangan, Kamis (3/4/2014).
Kenaikan karena investor yang menyambut positif langkah-langkah stimulus dari China dan positifnya data dari AS tentang kenaikan lapangan pekerjaan.
Pemerintah China mengatakan akan merampingkan pengeluaran dari industri perkeretaapian dan perumahan. China juga menawarkan keringanan pajak untuk usaha kecil.
Indeks Nikkei naik 1,3%, indeks Shanghai turun 0,1%, indeks Kospi naik 0,1%, indeks ASX naik 0,1%, indeks Hang Seng naik 0,3%.
Namun, analis memperkirakan adanya stimulus dalam bentuk pelonggaran kebijakan moneter, seperti memberikan keringanan untuk persyaratan memasukkan cadangan di bank.
Ekonom Asia dari ING, Tim Condon, menganggap pengumuman dari Perdana Menteri Cina, Li Keqiang, Jumat lalu, bukanlah sebuah kejutan baru setelah sebelumnya banyak komentar positif yang mendukung kebijakan tersebut.
"Kami menganggap berita pengumuman (pemerintah Cina) dapat mengurangi kemungkinan kebijakan moneter tidak stabil, yang nantinya akan berpengaruh positif untuk aset EM," ujar Condon, seperti mengutip cnbc.com.
Condon berujar, setelah pengumuman dari pemerintah China, investor saat ini sedang mengamati kemungkinan langkah-langkah stimulus yang baru. Salah satunya dari Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan memberikan keputusan mengenai suku bunga.
Lanjut Condon mengatakan saat ini investor sedang fokus terhadap data AS menyusul Wall Street yang masih mengalami penguatan. Indeks S&P menyentuh level tertingg. Kenaikan tersebut karena banyak investor yang terpengaruh dengan sejumlah laporan keuangan.
Menurut laporan tenaga kerja nasional dari ADP, memperikirakan perusahaan swasta di AS akan menambahkan 191.000 pekerja di bulan Maret, setelah rebound dari bulan Februari dengan 178.000 angka. Sementara pesanan dari industri pabrik di AS mengalami kenaikan 1,6% di Februari, yang terbesar sejak September 2013.