Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin lengser lagi ke level 4.800 akibat tekanan jual investor lokal dan asing. Saham unggulan jadi target aksi jual.
Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (16/6/2014), IHSG jatuh 41,204 poin (0,84%) ke level 4.885,459. Sementara Indeks LQ45 anjlok 9,604 poin (1,15%) ke level 823,056.
Wall Street ditutup naik tipis di perdagangan awal pekan, didorong oleh berita-berita merger dan akuisisi. Meski demikian investor tetap waspada akan perkembangan krisis di Irak.
Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones naik tipis 5,27 poin (0,03%) ke level 16.781,01. Indeks S&P 500 bertambah 1,62 poin (0,08%) ke level 1.937,78. Indeks Komposit Nasdaq tumbuh 10,45 poin (0,24%) ke level 4.321,11.
Hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak datar dengan kecenderungan melemah. Sentimen yang beredar dari luar negeri juga belum cukup untuk menggerakan IHSG.
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
- Indeks Nikkei 225 naik 51,46 poin (0,34%) ke level 14.984,75.
- Indeks Straits Times turun 3,58 poin (0,11%) ke level 3.286,68.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Mandiri Sekuritas
Pasar saham AS melanjutkan penguatan, seiring dengan positifnya data manufaktur Paman Sam. Penguatan itu diapresiasi dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar +0,03% dan indeks S&P500 sebesar +0,08%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh konflik di Irak. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar +0,31%. Sementara indeks KOSPI Composite di Korea Selatan melemah -0,05%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak variatif. Harga minyak mentah WTI naik +0,51% ke posisi US$98,86 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi -0,26% ke level US$1.272 per troy ounce.
Dari dalam negeri, kisaran pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan secara tahunan hanya mencapai 12%. Capaian itu jauh dibandingkan dengan pertumbuhan kredit yang berada pada level 18,5% per April 2014. Di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah dalam empat hari terakhir.
Sementara itu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengunkapkan, kemarin indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak diatas EMA200 hari. Indeks bergerak mixed dengan kecenderungan melemah.
Pada perdagangan hari ini, indeks berpotensi mixed dengan kecenderungan melemah terbatas. Support kuat berada di level 4.863, dan resistance di 4.911.
Waterfront Securities
IHSG pada perdagangan Senin 16 Juni 2014 ditutup melemah 0,84% pada level 4885. Sektor aneka industri menyumbangkan pelemahan terbesar. Sedangkan sektor perkebunan menjadi satu-satunya sektor yang menguat. Investor asing melakukan net sell Rp245,4 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang dipicu oleh menguatnya indeks manufaktur AS mengurangi sentimen negatif dari memburuknya situasi di Irak serta kembali meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina. Data industrial production AS bulan Mei naik 0,6%, lebih baik dari estimasi 0,5%. Data manufaktur Fed New York naik pada level 19,28, lebih baik dari estimasi 12,8.IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS tahun ini menjadi 2% dari proyeksi sebelumnya 2,8%. Untuk proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2015 tetap pada level 3%. IMF juga memprediksi bahwa AS tidak akan mencapai full employment hingga akhir tahun 2017, meskipun tingkat inflasi rendah. Untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang AS diprediksi sekitar 2%, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 2,3%-2,4%. IMF juga memprediksi The Fed akan mempertahankan suku bunga rendah 0%-0,25% lebih lama dari pertengahan tahun 2015, yang merupakan perkiraan pasar. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak cenderung mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 4863 - 4946. Rekomendasi: BBCA, SMGR, BMRI, BBRI, ASII, INTP, SMCB.(detik.com)
IHSG pada perdagangan Senin 16 Juni 2014 ditutup melemah 0,84% pada level 4885. Sektor aneka industri menyumbangkan pelemahan terbesar. Sedangkan sektor perkebunan menjadi satu-satunya sektor yang menguat. Investor asing melakukan net sell Rp245,4 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang dipicu oleh menguatnya indeks manufaktur AS mengurangi sentimen negatif dari memburuknya situasi di Irak serta kembali meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina. Data industrial production AS bulan Mei naik 0,6%, lebih baik dari estimasi 0,5%. Data manufaktur Fed New York naik pada level 19,28, lebih baik dari estimasi 12,8.IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS tahun ini menjadi 2% dari proyeksi sebelumnya 2,8%. Untuk proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2015 tetap pada level 3%. IMF juga memprediksi bahwa AS tidak akan mencapai full employment hingga akhir tahun 2017, meskipun tingkat inflasi rendah. Untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang AS diprediksi sekitar 2%, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 2,3%-2,4%. IMF juga memprediksi The Fed akan mempertahankan suku bunga rendah 0%-0,25% lebih lama dari pertengahan tahun 2015, yang merupakan perkiraan pasar. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak cenderung mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 4863 - 4946. Rekomendasi: BBCA, SMGR, BMRI, BBRI, ASII, INTP, SMCB.(detik.com)