Jakarta -Penguatan pada saham-saham 2nd liner belum mampu cukup kuat membantu IHSG untuk berbalik menguat bahkan cenderung melanjutkan pelemahannya. Apalagi laju bursa saham utama Asia cenderung mengalami penurunan tipis dan ditambah dengan kembali melemahnya laju nilai tukar Rupiah. Belum lagi, beredar kabar DPR telah menyetujui pemangkasan anggaran di sejumlah kementerian yang membuat kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi Indoensia nantinya. Apakah ada imbas dari debat Capres Minggu malam? Mungkin ada tapi tidak terlalu signifikan dan mungkin jika diada-adakan bisa saja dikatakan bahwa pelemahan terjadi karena tidak ada pembahasan mengenai Pasar Modal sehingga investor merasa terabaikan. Hanya saja, alasan tersebut terlalu berlebihan. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4929,55 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4880,16 (level terendahnya) di mid sesi 1 dan berakhir di level 4885,46. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Senin (16/6) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4857-4874 dan resisten 4900-4932. Bearish separating lines di bawah middle bollinger band (MBB ). MACD kembali cenderung turun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, Stochastic, dan William's %R cenderung kembali menurun menuju area oversold. IHSG bergerak di bawah kisaran target support (4909-4919) dan tidak mampu kembali ke kisaran target tersebut. IHSG pun gagal mempertahankan pelemahan terbatas sebelumnya dan cenderung meningkatkan aksi jual. Sentimen yang ada masih kurang kondusif sehingga sulit untuk membuat IHSG berbalik arah ini.(detik.com)