Bisnis.com, JAKARTA--Rusia mengerahkan sedikitnya 38.000 tentara ke perbatasan Ukraina dan terus menyuplai senjata dan personil untuk pasukan pemberontak di wilayah bagian timur negara itu, menurut Dewan Keamanan Nasional.
Dari 38.000 tentara itu, sekitar 16.000 tentara menuju ke perbatasan di wilayah timur Ukraina dan 22.000 lainnya di Crimea. Crimea merupakan wilayah strategis yang dianeksasi Presiden Vladimir Putin pada Maret, ujar Ketua Dewan Keamanan Nasional Ukraina, Andriy Parubiy di Kiev hari ini.
"Invasi militer terus terjadi," ujar Parubiy sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (17/6/2014). Dia menambahkan bahwa pihaknya tengah berhadapan dengan para penjajah Rusia dan senjata serta milisi yang terus mengalir.
"Invasi militer terus terjadi," ujar Parubiy sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (17/6/2014). Dia menambahkan bahwa pihaknya tengah berhadapan dengan para penjajah Rusia dan senjata serta milisi yang terus mengalir.
Para pemberontak dilaporkan menembak jatuh sebuah pesawat angkut di Ukraina pada 14 Juni dan menewaskan 49 tentara. Serangan itu merupakan yang paling mematikan sejak kelompok separatis mengusai gedung-gedung pemerintah pada 6 April lalu.
AS dan Uni Eropa telah mengingatkan Putin bahwa Rusia akan menghadapi sanksi tambahan jika tidak ada langkah konkret tidak diambil untuk meredakan konflik. Konflik itu sendiri telah mengorbankan ratusan jiwa.
Jatuhnya pesawat angkut jenis IL-76 saat mendekati bandara Luhansk terjadi setelah AS menuding Rusia mengirim senjata berat, termasuk peluncur roket dan tank untuk para pemberontak di wilayah perbatasan.