INILAHCOM, London - Poundsterling ditransaksikan melemah terhadapdollar Amerika pada perdagangan sesi Asia pagi ini (17/6). GBPUSD saat ini diperdagangkan pada kisaran 1.6966 atau melemah 0,11%.
Analis mengatakan, Pelemahan disebabkan pasar menunggu dirilisnya data inflasi Inggris hari ini. Mereka memperkirakan hari ini sterling akan berada pada level tertinggi harian 1.6982 dan terendah 1.6957.
Sebelumnya mata uang Inggris itu berhasil mencapai level tertinggi dalam lima tahun terakhir. Pasar menyambut gembira pernyataan Gubernur Bank of England, bahwa tingkat suku bunga kemungkinan akan naik lebih cepat daripada perkiraan sebelumnya.
Penguatan Sterling juga dipicu Deputi Gubernur Bank of England, CharlieBean, yang mengatakan kenaikan suku bunga pertama dari rekor terendah saat ini menjadi indikasi ekonomi Inggris mulai kembali normal.
Data ekonomi Inggris menunjukkan produk domestic bruto pada kuartal 1 naik 0,8%. Angka ini merupakan pertumbuhan tertinggi di antara negara G7. Tingkat pengangguran Inggris dalam tiga bulan yang berakhir April sebesar 6,6%, turun tipis dari bulan sebelumnya sebesar 6,8%. Angka ini sekaligus menjadi yang terendah sejak Januari 2009.
Sementara itu, data Divisi Halifax Lloyds Banking Group Plc. menyebutkan rata-rata harga rumah di Inggris naik 3,9% pada Mei menjadi184.464. harga ini juga menjadi yang tertinggi dalam enam tahun terakhir.
Office for National Statistic hari ini akan merilis data inflasiyear on yearInggris bulan Mei yang diperkirakan sebesar 1,7% lebih rendah daripada bulan sebelumnya sebesar yang 1,8%. Turunnya inflasi memberi ruang BOE untuk mempertahankan tingkat suku bunga. Sebaliknya, jika inflasi lebih tinggi dari estimasi, maka tekanan bagi BOE akan meningkat. Hal ini bisa memicu penguatan sterling berlanjut.