Jakarta -Posisi saham-saham yang cenderung berada di dekat maupun sekitar area oversold memang menarik untuk dikoleksi namun, diperlukannya suatu sentimen positif. Meski laju Rupiah masih menunjukkan pelemahannya, begitupun dengan laju pasar obligasi yang juga masih melemah. Bahkan dalam lelang SUN, penyerapan kali ini tidak banyak diserap dibandingkan lelang SUN sebelumnya. Akan tetapi, berbagai sentimen tersebut tidak membuat laju IHSG terhambat. Imbas laju bursa saham Asia yang menghijau dimanfaatkan pelaku pasar untuk kembali melakukan aktivitas beli sehingga mampu membuat IHSG rebound. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4869,02 (level tertingginya) di awal sesi 2 dan menyentuh level 4851,59 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4862,24. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Rabu (25/6) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4840-4855 dan resisten 4871-4880. Morning star di atas lower bollinger band (LBB ). MACD bergerak datar dengan histogram negatif yang memendek. RSI, Stochastic, dan William's %R mencoba bergerak naik. IHSG sempat mampu berada di kisaran target resisten (4865-4878) meski berakhir di bawah target tersebut. Meski aksi jual masih terjadi namun, dapat diimbangi dengan adanya peningkatan volume beli. Diharapkan volume beli tersebut dapat bertahan sehingga mampu mempertahankan IHSG di zona hijaunya. Namun demikian, tetap mewaspadai potensi pembalikan arah jika kondisi bursa saham global kembali turun.(detik.com)