Jakarta - Bursa global ditutup mixed pada perdagangan awal pekan dalam sesi yang cenderung datar menyikapi belum adanya laporan earning yang cukup baik sebagai katalis pendorong indeks dan munculnya kekhawatiran sebagian investor terhadap harga saham yang dianggap sudah overpriced. Sementara itu meski hanya naik tipis, namun indeks S&P500 dan DAX Jerman kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa.
Pada perdagangan Senin kemarin Bursa Efek Indonesia berhasil kembali melanjutkan penguatan didorong kenaikan harga saham-saham berkapitalisasi besar dan BUMN. Tiga sektor utama pendukung kenaikan IHSG kemarin adalah Consumer (+2,66%), Properti, terutama sub sektor Konstruksi (+1,69%) dan Manufaktur (+1,32%). Sementara sektor-sektor yang melemah adalah Pertambangan (-0,52%), Infrastruktur (-0,22%) dan Aneka Industri (-0,16%). Nilai Transaksi tercatat sebesar Rp.6,4 Triliun dengan investor asing kembali membukukan net sell sebesar Rp.36 Miliar. Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali ditutup melemah di posisi Rp 11.353 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Hari ini Bursa Indonesia diprediksi kembali akan berjalan fluktuatif. Kendati masih ada potensi untuk melanjutkan penguatan, namun investor perlu mewaspadai kemungkinan aksi profit taking. Faktor beberapa saham yang sudah overbought dan harga minyak yang kembali turun di bawah USD100 per barrel merupakan kondisi yang perlu diperhatikan. IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 4.530 - 4.620. (detik.com)