New York - Wall Street berakhir stagnan menyusul laporan keuangan emiten yang meleset dari ekspektasi pasar serta kekhawatiran akan harga-harga saham yang sudah terlalu mahal setelah Indeks S&P 500 cetak rekor tertinggi pekan lalu.
Investor juga menahan diri sambil menanti pengumuman data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) bulan September pekan depan yang tertunda gara-gara tutupnya pemerintahan selama 16 hari.
"Anda bisa melihat adanya aksi ambil untung setelah posisi yang naik tinggi pekan lalu. Aksi ambil untung ini bisa berlanjut setelah laporan data tenaga kerja nanti," kata Uri Landesman, president direktur Platinum Partners, seperti dikutip Reuters, Selasa (22/10/2013).
Beberapa emiten sudah melaporkan kinerja keuangan dan hasilnya banyak yang mengecewakan pasar, seperti McDonald's Corp dan Texas Instruments Inc. Saham Netflix dan Apple bisa sedikit mendorong Nasdaq menguat.
Sampai saat ini baru sedikit emiten yang sudah melaporkan kinerja keuangan. Investor masih khawatir omzet para emiten ini tumbuh tipis, tapi tetap saja banyak yang melaporkan laba lebih tinggi dari ekspektasi.
Pada penutupan perdagangan Senin wakt setempat, Indeks Dow Jones menipis 7,64 poin (0,05%) ke level 15.392,01. Indeks Standard & Poor's 500 naik tipis 0,14 poin (0,01%) ke level 1.744,64. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 5,77 poin (0,15%) ke level 3.920,05. (detik.com)