Jakarta - Laju bursa saham global yang masih positif di akhir pekan sebelumnya memberikan angin segar pada laju bursa saham Asia dan IHSG pun ikut terimbas positif. Banyak beredarnya pemberitaan bahwa The Fed akan mempertahankan program stimulusnya untuk menopang pertumbuhan ekonomi AS hingga awal tahun depan memberikan sentimen positif. Pelaku pasar memanfaatkan momen tersebut untuk bertahan di pasar. Secara intraday laju IHSG menunjukkan peningkatan meski sempat melemah tipis karena masih tercatatnya nett sell asing dan kembali melemahnya nilai tukar Rupiah. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4584,98 (level tertingginya) di pertengahan sesi 2 dan menyentuh level 4549,93 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4578,18. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Selasa (22/10) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4528-4558 dan resistance 4589-4593. Berpola menyerupai three outside up di atas middle bollinger bands (MBB). MACD bergerak naik dengan histogram positif yang meningkat. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba bertahan naik. Laju IHSG sempat berada di bawah kisaran target resisten kami (4556-4572) namun, dapat kembali mampu berada di atas target tersebut yang menandakan IHSG memang sedang mencoba bertahan dengan tren kenaikan jangka pendeknya. Diharapkan sentimen positif masih dapat terjaga untuk menjaga tren tersebut. (detik.com)