korea by dewanti

Tuesday, October 22, 2013

Anjlok 65 Poin, IHSG Nyaris Lengser dari 4.500

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 65 poin kena aksi ambil untung yang tak henti-hentinya terjadi sejak pagi tadi. Indeks pun nyaris turun dari level 4.500.
Sementara nikai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 11.290 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 10.840 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka terpangkas 27,945 poin (0,61%) ke level 4.547,834 terkena aksi ambil untung setelah sempat naik tinggi. Saham-saham yang sudah mahal mulai dilepas investor.
Investor mulai melepas saham yang sudah naik tinggi demi ambil untung. Saham-saham unggulan dan lapis dua jadi sasaran untuk profit taking.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG anjlok 54,863 poin (1,20%) ke level 4.523,315 karena sudah masuk area jenuh beli dan investor memutuskan untuk mengambil untung. Aksi jual didominasi investor domestik.
Memasuki perdagangan sesi sore pergerakan IHSG makin jatuh di zona merah. Indeks pun sama sekali tak menyentuh zona hijau pada perdagangan hari ini bahkan sempat jatuh ke posisi terendahnya di 4.499,685.
Mengakhiri perdagangan, Selasa (22/10/2013), IHSG ditutup anjlok 65,435 poin (1,43%) ke level 4.512,743. Sementara Indeks LQ45 ditutup jatuh 15,323 poin (1,98%) ke level 758,427.
Hampir seluruh indeks sektoral di lantai bursa melemah, dengan rata-rata koreksi lebih dari satu persen. Saham-saham di sektor aneka industri terkena koreksi paling dalam.
Indeks sektor agrikultur mampu menanjak ke zona hijau dengan penguatan lebih dari dua persen. Sayangnya penguatan ini tidak mampu membuat IHSG positif karena sembilan sektor lainnya masih melemah.
Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 121.210 kali pada volume 5,346 miliar lembar saham senilai Rp 5,864 triliun. Sebanyak 76 saham naik, sisanya 177 saham turun, dan 95 saham stagnan.
Bursa-bursa regional menutup perdagangan hari ini dengan bergerak variatif, sama seperti pada pembukaan pagi tadi. Investor regional masih lakukan aksi tunggu terkait situasi ekonomi AS.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 18,59 poin (0,83%) ke level 2.210,65. 
  • Indeks Hang Seng melemah 122,16 poin (0,52%) ke level 23.315,99. 
  • Indeks Nikkei 225 naik 19,68 poin (0,13%) ke level 14.713,25. 
  • Indeks Straits Times menguat 14,44 poin (0,45%) ke level 3.210,20. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Mayora (MYOR) naik Rp 1.550 ke Rp 29.200, SMART (SMAR) naik Rp 600 ke Rp 7.300, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 450 ke Rp 37.100, dan Bank Mega (MEGA) naik Rp 200 ke Rp 2.200.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Unilever (UNVR) turun Rp 700 ke Rp 30.800, Tambangraya (ITMG) turun Rp 700 ke Rp 33.000, Duta Pertiwi (DUTI) turun Rp 625 ke Rp 3.900, dan Indocement (INTP) turun Rp 600 ke Rp 19.500. (detik.com)