Bisnis.com, JAKARTA Bank Indonesia memproyeksi defisit neraca transaksi berjalan pada triwulan III/2013 sebesar US$8,4 miliar atau sekitar 3,73,8% dibandingkan dengan produk domestik bruto.
Difi A. Johansyah, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), mengatakan defisit neraca transaksi berjalan tersebut menyempit dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai hampir US$10 miliar atau 4,4% dari PDB.
"Perbaikan terutama tercatat pada surplus neraca perdagangan komoditas nonmigas dengan menurunnya impor nonmigas sejalan dengan melambatnya permintaan dalam negeri," ujarnya Selasa (12/11/2013).
Selain itu, defisit neraca jasa dan pendapatan juga mengecil. Namun demikian, defisit neraca perdagangan migas meningkat dengan menurunnya produksi dalam negeri dan masih tingginya impor untuk konsumsi dalam negeri.
Sementara itu surplus neraca transaksi modal dan finansial berkurang sebagai dampak dari aliran masuk investasi portofolio asing yang menurun akibat ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.
"Namun penanaman modal asing langsung [foreign direct investment tercatat meningkat," ujarnya.