INILAH.COM, Jakarta Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diprediksi datar cenderung turun kisaran 4.400 4.450. Para pelaku pasar di bursa saham ditengarai dalam mode wait and see.
Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan, Dow Joes Industrial Average (DJIA) semalam, masih bergerak naik 21,32 poin (0,14%) dan ditutup pada level 15.783,10. "Kenaikan tersebut melanjutkan momentum penguatan yang terjadi pada hari Jumat," katanya di Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Dengan kenaikan tersebut, lanjut dia, DJIA berhasil ditutup dengan rekor penutupan tertinggi yang baru. "Akan tetapi, karena masih di bawah rekor high di 15.797, kenaikan semalam boleh dikatakan belum memberikan signal positif," ujarnya.
Belum adanya signal positif yang baru tersebut, kata dia, telah membuat indeks di kawasan regional asia bergerak bervariasi. "Indeks Nikkei dan Kospi masih naik sekitar 1,1 persen, sedangkan indeks Hang Seng dan Kospi masih terkoreksi tipis, sekitar -0,1 persen," papar dia.
Atas dasar itu, menurut Satrio, minimnya sentimen regional ini, diperkirakan akan membuat IHSG akan kembali bergerak flat-turun pada kisaran 4.400 4.450. "IHSG saat ini sedang berada dalam tren turun jangka pendek dengan potensi koreksi pada level 4.400 sebagai batas atas, dan batas bawah di kisaran 4.275-4.325," papar dia.
Pelaku pasar masih menunggu pengumuman BI Rate yang rencananya akan diumumkan Selasa ini. "Jika dilihat dari angka inflasi Oktober yang di bawah ekspektasi, kenaikan BI Rate sebenarnya tidak diperlukan karena kenaikan lanjutan, diperkirakan hanya akan memperlambat angka pertumbuhan ekonomi," timpal Satrio.
Akan tetapi, lanjut dia, perhatian pasar sepertinya lebih pada rupiah yang terus melemah. "Pasar sepertinya masih akan terus pada mode wait and see, menjelang pengumuman BI Rate," imbuhnya.