korea by dewanti

Monday, December 30, 2013

OJK Pede Tahun Depan Pasar Modal RI Tak Terkalahkan di Asia

Jakarta -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis industri pasar modal di Indonesia akan terus berkembang pada tahun mendatang. Dalam tahun keduanya, instansi ini bertekad pasar modal Indonesia menjadi tak terkalahkan, terutama di Asia.
"Kita terus akan kejar itu dan meyakini dengan cara meng-address industri pasar modal kita. Agar pasar modal kita nggak kalah dengan yang lain di Asia terutama. Bukan dari hanya nilai tapi pergerakan," ungkap Ketua DK OJK Muliaman D Haddad dalam penutupan perdagangan di Gedung BEI, SCBD, Senin (30/12/2013)
Ia mengakui masih ada berbagai permasalahan yang harus dihadapi. Seperti rencana penarikan stimulus oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed. Akan tetapi, menurutnya masalah yang paling besar adalah bagaimana cara untuk memperkuat fundamental ekonomi.
"Agenda 2014 akan panjang. Perdebatan soal tappering, biarkan itu jadi sendiri. Tapi soal fundamental itu yang harus diselesaikan dan menjadi pekerjaan rumah bagi kita," ujarnya..
Untuk tahun ini, Muliaman mengatakan berbagai sumber daya manusia maupun infrastruktur dikerahkan untuk dapat meredam pasar modal. Apalagi ketika memasuki pertengahan tahun. Hasilnya, perdagangan di pasar modal dapat terjaga, meskipun turun dari awal tahun.
"Rasanya sepakat kita masih tetap menjaga confident pasar modal kita. Dan ada peluang besar untuk tahun 2014. Indeks memang lebih kecil dari awal 2014, tapi beberapa langkah yang dilakukan, bisa menjadi landasan untuk meraih peluang tahun depan," paparnya. (detik.com)

Tahun Ini IHSG Loyo, Ini yang Akan Dilakukan Otoritas Tahun Depan

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun ini ditutup di angka 4.274,18 atau turun 0,98% dibandingkan penutupan IHSG di tahun sebelumnya yang mencapai 4.315,316. Untuk mencapai kinerja yang lebih baik di tahun depan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan melakukan 'polesan-polesan'. Apa saja itu?
"Tahun ini memang betul tidak seperti yang kita harapkan. Tahun ini belum mencapai indeks yang positif karena terlepas dari kondisi dan tekanan di 2013, OJK secara regulator akan melakukan hal-hal untuk pertumbuhan pasar modal di tahun depan," kata Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK Nurhaida saat acara Press Konferens Akhir Tahun 2013 dan Penutupan Perdagangan 2013 di Gedung BEI, Jakarta, Senin (30/12/2013).
Nurhaida menyebutkan, dari sisi pengaturan, pihaknya akan melakukan pengembangan industri reksa dana di mana di tahun depan agen penjual reksa dana akan diperluas tidak hanya di perbankan tapi juga di luar perbankan.
"Agen penjual nantinya tidak hanya perbankan tapi juga perusahan bukan perbankan," kata dia.
Soal aturan Initial Public Offering (IPO). Tahun depan, pendaftaran akan dipermudah melalui e-registration.
"Diperoblehkan e-registration dalam bentuk elektronik. Transaksi online juga ditingkatkan," katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan menyempurnakan infrastruktur pasar modal di tahun depan seperti penggunaan Single ID (SID).
"Dulu SID hanya berlaku bagi nasabah di broker, di 2014 mewajibkan SID bagi pemegang unit penyertaan reksa dana yang ada di kustodian," ujarnya.
Perlindungan dana investor juga akan diberlakukan di tahun depan. Pembentukan lembaga ini untuk melindungi dana nasabah di pasar modal apabila terjadi kecurangan berupa pembobolan dana nasabah.
"Sekarang sedang dikerjakan untuk menyusun surat edaran (SE) untuk menentukan nilai klaim kepada individu nasabah dan tata cara klaim yang akan disusun SIPF," kata Nurhaida.
Pihaknya juga akan menyusun pelaporan emiten dengan menggunakan sistem e-reporting untuk mempercepat info ke publik.
Dari sisi low enforcement, pihaknya akan meningkatkan pemeriksaan terhadap kegiatan perusahaan efek dan pihak-pihak akuntan.
"Ini tidak lain dan bukan agar perdagangan di pasar modal dilakukan baik dan teratur transparan dan akuntabel," cetusnya. (detik.com)

RI Tambah Utang Rp 232,7 Triliun di 2013

Jakarta -Tahun ini pemerintah telah menambah utang baru senilai Rp 232,7 triliun untuk menutupi defisit anggaran yang nilainya mencapai Rp 224,2 triliun atau 2,38% dari PDB.
Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan ada beberapa jenis utang yang diambil tahun ini.
"Utang itu kan macam-macam ada loan, ada pinjaman, ada securities SBN. Kalau loan itu biasanya project loan itu dibelanjakan spesifik kan. Project loan itu di APBN ada seperti ini lah, loan itu untuk bangun energi kan, jembatan, bandara, alutsista dan sebagainya," ungkap Robert di Gedung Djuanda Kemenkeu, Senin (30/12/2013)
Sementara itu untuk Surat Berharga Negara (SBN) dimasukan ke dalam kas negara. Kemudian dipakai untuk pembiayaan rutin, seperti belanja pegawai, subsidi, dan belanja lainnya.
"Kalau SBN itu betul-betul saya terbitkan karena betul-betul kekurangan penerimaan kekurangan uang. General financing umum. Dan itu lazim di banyak negara. Defisit secara umum kurang ya nyari uang," jelasnya.
Ia mengatakan sejauh ini utang negara sudah cukup produktif dalam pembiayaan infrastruktur. Namun utang masih dibutuhkan untuk pembangunan Indonesia.
"Jadi yang financing yang saya adakan adalah bersifat umum dan sebagian besar itu untuk pembangunan infrastruktur juga," sebut Robert.
Secara total, hingga November 2013, utang pemerintah Indonesia mencapai Rp 2.354,54 triliun. Jumlah utang ini naik naik Rp 77,6 triliun dibandingkan dengan posisi Oktober 2013 yang sebesar Rp 2,276,98 triliun. (detik.com)

IHSG Anjlok Hampir 1.000 Poin Sejak Capai Rekor Tertinggi

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pasang-surut sepanjang perdagangan periode 2013. Indeks sempat cetak rekor tertinggi dan mengalami koreksi yang cukup dalam pula.
Tahun ini IHSG sempat cetak rekor tertinggi pada penutupan perdagangan Senin 20 Mei 2013 di level 5.214,976 setelah naik 69,293 (1,35%)
Sedangkan rekor intraday tertinggi IHSG diraih pada pertengahan perdagangan selasa 21 mei 2013 di level 5.251,296 sebelum akhirnya ditutup terkoreksi
Mengakhiri perdagangan terakhir di 2013, Senin (30/12/2013), IHSG ditutup melonjak 61,197 poin (1,45%) ke level 4.274,177. Jika dilihat dari posisi rekor tertinggi dan penutupan perdagangan hari ini, IHSG mengalamami koreksi yang cukup dahsyat.
Itu berarti indeks acuan di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu anjlok hampir 1.000 poin atau tepatnya 940,799 poin sejak menyentuh rekor tertingginya itu.
Koreksi tersebut terjadi dalam jangka waktu sekitar tujuh bulan, sejak IHSG cetak rekor di bulan Mei 2013. Pemicunya adalah arus dana keluar dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

IHSG Melonjak 61 Poin, Minus 1% Selama 2013

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 61 poin menutup perdagangan terakhir di tahun ini. Meski ditutup menguat, IHSG menipis 1% selama tahun 2013 ini.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 12.250 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.275 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menanjak 28,442 poin (0,68%) ke level 4.241,854 membuka perdagangan terakhir di tahun ini. Aksi beli investor asing dan domestik kembali marak.
Saham-saham unggulan langsung jadi sasaran aksi beli investor. Aksi window dressing yang jarang terjadi dalam beberapa perdagangan terakhir kini mulai terasa.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menguat 32,565 poin (0,77%) ke level 4.245,545 kompak menguat bersama bursa-bursa Asia. Investor berburu saham di tengah perdagangan yang sepi.
Perburuan saham oleh investor ini menahan indeks bertahan di zona hijau. Seluruh lapisan saham jadi sasaran aksi beli, membuat indeks sektoral di lantai bursa kompak menguat.
Mengakhiri perdagangan terakhir di 2013, Senin (30/12/2013), IHSG ditutup melonjak 61,197 poin (1,45%) ke level 4.274,177, Sementara Indeks LQ45 ditutup melaju 9,653 poin (1,38%) ke level 711,135.
Jelang penutupan perdagangan aksi beli semakin ramai, terlihat dari grafik indeks tiba-tiba melesat. Investor domestik yang tidak terlalu semangat pun mulai melirik saham-saham yang potensial.
Aksi beli kali ini didominasi investor asing. Transaksi asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 689,47 miliar di seluruh pasar.
Akhir tahun lalu IHSG menanjak 34,826 poin (0,81%) ke level 4.316,687. Dengan posisi penutupan perdagangan hari ini maka IHSG tumbuh minus 0,98% selama 2013.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 83.008 kali pada volume 4,951 miliar lembar saham senilai Rp 4,118 triliun. Sebanyak 174 saham naik, sisanya 92 saham turun, dan 97 saham stagnan.
Mayoritas bursa-bursa di Asia masih bertahan di zona hijau meski sudah sedikit melambat sore hari ini. Bursa saham China jatuh ke zona merah gara-gara aksi jual saham.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional hingga sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 3,72 poin (0,18%) ke level 2.097,53.
  • Indeks Hang Seng naik tipis 1,63 poin (0,01%) ke level 23.244,87. 
  • Indeks Nikkei 225 menguat 112,37 poin (0,69%) ke level 16.291,31.
  • Indeks Straits Times bertambah 4,75 poin (0,15%) ke level 3.154,51. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 20.000 ke Rp 380.000, Merck (MERK) naik Rp 9.000 ke Rp 189.000, Mayora (MYOR) naik Rp 3.500 ke Rp 26.000, dan SMART (SMAR) naik Rp 900 ke Rp 7.850.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Unilever (UNVR) turun Rp 600 ke Rp 26.000, Adira Finance (ADMF) turun Rp 300 ke Rp 8.100, Lippo Insurance (LPGI) turun Rp 125 ke Rp 3.275, dan Resources Alam (KKGI) turun Rp 125 ke Rp 2.050. (detik.com)

Pertama Kalinya Dalam Sejarah, Perdagangan Bursa Akhir Tahun Ditutup OJK

Jakarta -Pertama kalinya dalam sejarah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menutup perdagangan bursa akhir tahun. Biasanya, penutupan dilakukan oleh perwakilan dari Kementerian Keuangan.
"Mudah-mudahan pada penutupan perdagangan kali ini Indeks bisa bisa lebih baik, karena per tanggal 27 Desember 2013 itu masih minus 3,3%," kata Anggota Dewan Komisioner OJK Nurhaida saat jumpa pers, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/12/2013).
Pada penutupan perdagangan akhir tahun lalu, IHSG ditutup oleh Menteri Keuangan Agus Martowardojo. IHSG menanjak 34,826 poin (0,81%) ke level 4.316,687.
Sampai 27 Desember 2013 kemarin, IHSG masih berada di level 4.212,908 yang artinya masih minus. Siang tadi IHSG sedang dalam tren menguat dan berhenti di 4.245,545 saat penutupan perdagangan sesi I.
Pada penutupan perdagangan kali ini juga turut hadir jajaran direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Bhuwanatala Indah Lakukan Transaksi Afiliasi Rp5 Miliar

Bisnis.com, JAKARTA - Entitas anak dari perusahaan properti PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk (BIPP) melakukan transaksi pinjam-meminjam senilai Rp5 miliar untuk melunasi sebagian utang dari entitas perseroan yang lain.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada Senin (30/12), perseroan menyatakan transaksi afiliasi itu dilakukan antar entitas perusahaan yakni PT.Asri Kencana Gemilang dan PT.BIP Tridaya Propertindo.
Bhuwanatala Indah memiliki saham di Asri Kencana sebesar 99,99%, selain itu juga menguasai kepemilikan BIP Tridaya sebanyak 67,41%. Dalam transaksi ini Asri Kencana selaku pemberi pinjaman, sementara BIP Tridaya sebagai penerima pinjaman.
"Asri Kencana memberikan pinjaman kepada BIP Tridaya yang digunakan untuk melunasi sebagian utang PT.Grha Swahita kepada PT.Emperor Finance Indonesia," kata Jejei Kurnia, Direktur Bhuwanatala Indah, Senin (30/12/2013).
Bhuwanatala Indah sempat mendirikan anak usaha baru bernama PT BIP Sentosa dengan modal disetor Rp40 miliar. Anak usaha tersebut merupakan usaha bersama antara perseroan dengan PT.BIP Tridaya Propertindo.

2014, Semen Indonesia Optimistis Tumbuh 10 Persen

SURABAYA, suaramerdeka.com - Memasuki tahun politik 2014, banyak kalangan memperkirakan bahwa kegiatan ekonomi bakal mengendor dan melambat. Tapi, manajemen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk tetap optimistis growth penjualan semen pabrikan ini bisa menyentuh 10 persen.
Hal itu dikatakan Direktur Utama PT Semen Indonesia Dwi Soetjipto beberapa hari lalu di Gresik. "Tahun 2014 nanti, kami yakin masih mampu tumbuh sebesar 10 persen. Tahun ini (2013), tingkat pertumbuhan kita sebesar 14 persen," kata Dwi.
Dwi mengutarakan, meski penjualan semen terkoreksi, tetapi tetap akan tumbuh selama pembangunan infrastruktur di Indonesia terus berjalan. Tahun ini akibat melemahnya ekonomi global, pertumbuhan penjualan semen secara nasional hanya 5,5 persen. Namun demikian, tahun ini Semen Indonesia menargetkan bisa mengekspor semen ke beberapa negara.
"Selama infrastruktur di Indonesia dan dunia terus berjalan, maka pasar semen tak akan turun. Memang sedikit terpengaruh, tapi tetap tumbuh," tambahnya.
Semen Indonesia Grup memiliki 4 titik pabrik dengan total produksi sebesar 29 juta ton pada 2013. Keempat pabrik itu adalah pabrik Semen Padang di Sumbar, Semen Gresik di Gresik dan Tuban, Jatim, pabrik Semen Tonasa di Sulsel, dan Thang Long Cement di Vietnam.
Dari ketiga pabriknya di Indonesia, Semen Indonesia memiliki kapasitas produksi sebesar 27 juta ton dan 2 juta ton tambahan dari Thang Long Cement Vietnam.
"Kini, tingkat market share Semen Indonesia secara nasional mencapai 44 persen," ujar Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia.
Selain itu, pabrikan semen ini sedang merencanakan pembangunan pabrik baru di Kabupaten Rembang, Jateng. Tingkat kapasitas produksinya 3 juta ton per tahun.
Dwi mengakui bahwa potret perkembangan ekonomi 2014 kondisinya menantang. Pada 2015 sudah diterapkan Asean Free Trade Agreement (AFTA).
"Banyak pengamat memprediksi pertumbuhan ke depan masih melambat karena terimbas situasi ekonomi 2013. Hal ini juga ditambah melemahnya komoditas dunia yang belum membaik yang ditandai kenaikan suku bunga sehingga investasi di Indonesia melambat. Ekonomi 2014 di mata investor sifatnya wait and see," katanya.
Kendati demikian, katanya, selama perencanaan proyek infrastruktur pemerintah maupun swasta tetap ada dan berjalan, Dwi yakin penjualan dan permintaan semen tetap tumbuh signifikan. Semen Indonesia sendiri menargetkan mampu tumbuh dua digit di 2014 nanti. "Yang penting proyek infrastruktur tetap berjalan dan on schedule," ingat Dwi Soetjipto.

Berlina Raih Kredit Bank Mandiri Rp40 M

INILAH.COM, Jakarta - PT Berlina Tbk (BRNA) mendapatkan kredit tambahan dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp40 miliar.
Perjanjian kredit ini antara BRNA dan BMRI terjadi pada 24 Desember 2013. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/12/2013).
Adapun pinjaman ini akan digunakan untuk tambahan modal kerja, belanja modal serta kebutuhan operasional lainnya. Perseroan berharap dana pinjaman ini dapat mengembangkan usaha perseroan ke depannya.

Batavia Miliki 25% Saham di Asuransi Wuwungan

INILAH.COM, Jakarta - PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI) menambah penyetoran modal ke PT Malacca Trus Wuwungan Insurance atau Asuransi Wuwungan sebesar Rp9,5 miliar sehingga total penyertaan Rp27 miliar atau 25%.
Transaksi tersebut terjadi pada hari ini sehingga total modal Asuransi Wuwungan mencapai Rp108 miliar. Demikian mengutip keterangan resmi BEI, Senin (30/12/2013).
Langkah ini sesuai dengan kewajiban perusahaan asuransi pada tahun 2014 harus memiliki modal disetor paling sedikit Rp100 miliar. Hal itu sesuai dengan PP No. 81 Tahun 2008 Pasal 6B.

Investor Gencar Beli Saham, IHSG Naik 32 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 32 poin kompak menguat bersama bursa-bursa Asia. Investor berburu saham di tengah perdagangan yang sepi.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menanjak 28,442 poin (0,68%) ke level 4.241,854 membuka perdagangan terakhir di tahun ini. Aksi beli investor asing dan domestik kembali marak.
Saham-saham unggulan langsung jadi sasaran aksi beli investor. Aksi window dressing yang jarang terjadi dalam beberapa perdagangan terakhir kini mulai terasa.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (30/12/2013), IHSG menguat 32,565 poin (0,77%) ke level 4.245,545. Sementara Indeks LQ45 melaju 6,924 poin (0,99%) ke level 708,406.
Perburuan saham oleh investor sempat melambungkan indeks hingga ke posisi tertingginya hari ini di 4.260,558. Seluruh lapisan saham jadi sasaran aksi beli, membuat indeks sektoral di lantai bursa kompak menguat.
Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 40.955 kali pada volume 2,286 miliar lembar saham senilai Rp 1,904 triliun. Sebanyak 136 saham naik, sisanya 71 saham turun, dan 99 saham stagnan.
Bursa-bursa regional masih kompak menguat di zona hijau sejak dibuka pagi tadi. Jelang tutup tahun pelaku pasar regional semangat berburu saham.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 1,30 poin (0,06%) ke level 2.102,55.
  • Indeks Hang Seng bertambah 18,35 poin (0,08%) ke level 23.261,59. 
  • Indeks Nikkei 225 menguat 79,24 poin (0,49%) ke level 16.258,18. 
  • Indeks Straits Times naik 5,75 poin (0,18%) ke level 3.155,51. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Mayora (MYOR) naik Rp 2.950 ke Rp 25.450, SMART (SMAR) naik Rp 300 ke Rp 7.250, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 250 ke Rp 41.500, dan Astra Internasional (ASII) naik Rp 200 ke Rp 6.800.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Bank Mega (MEGA) turun Rp 150 ke Rp 1.900, Unilever (UNVR) turun Rp 100 ke Rp 26.500, United Tractor (UNTR) turun Rp 100 ke Rp 18.650, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 100 ke Rp 62.400. (detik.com)

Senin Pagi, Saham Asia Bergerak Naik

TOKYO, suaramerdeka.com - Lantaran terpengaruh sentimen positif Wall Street pada penutupan perdagangan akhir pekan laluPasar saham Asia bergerak naik pada bursa Senin (30/12). CNBC melansir, indeks S & P 500 dan indeks Dow Jones Industrial melonjak mendekati rekor tertinggi pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu.
Indeks Nikkei yang merupakan patokan bursa Jepang pagi ini naik 0,3 persen setelah sebelumnya pada pekan lalu indeks Nikkei melonjak pada level tertinggi dalam enam tahun yang dipimpin oleh pembelian yang kuat pada saham blue-chip.
Sementara itu, indeks S&P ASX 200 sebagai acuan bursa Australia naik 0,5 persen pada awal perdagangan pagi ini. Di sisi lain, imbal hasil (yield) obligasi (treasury) untuk tenor 10 tahun juga dilaporkan naik di atas ambang batas 3 persen atau mencapai level tertinggi sejak Juli 2011 menyusul meningkatnya  kepercayaan pasar pada perekonomian.
Adapun indeks Kospi sebagai acuan bursa Seoul cenderung datar. Investor Seoul bersorak gembira menyambut keluarnya data ekonomi yang positif sebelum pasar dibuka.
Saat ini pasar menunggu data tingkat kepercayaan konsumen Amerika Serikat yang akan dirilis pada Selasa dan data klaim pengangguran mingguan yang akan dikeluarkan pada Kamis nanti. Ketua Federal Reserve Ben Bernanke juga dijadwalkan akan berpidato pada Jumat nanti.
Tingginya harga saham mendorong saham penambang besar naik. Saham Rio Tinto, BHP Biliton, dan Fortescue Metals rally lebih dari satu persen.

Rupiah Diprediksi Masih di Kisaran Rp 12.000 Jelang Akhir Tahun

JAKARTA, suaramerdeka.com - Menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp12.280-12.248 per USD, dua hari jelang akhir tahun 2013. "Laju Rupiah di bawah target support Rp 12.225 per USD," ucap Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Senin (30/12).
Reza menuturkan, laju rupiah kembali tertekan usai mengalami kenaikan tipis. Seiring respon terhadap rilis penurunan klaim pengangguran AS yang kembali memunculkan spekulasi akan diterapkannya tapering off, pelaku pasar yang masih bertahan di pasar kembali melancarkan aksi jualnya .
Sementara itu, dari dalam negeri belum ada data yang dapat dijadikan sentimen penguatan nilai tukar Rupiah. "Padahal laju USD sedikit melemah terhadap Euro (€) seiring tetap bertahannya Fed rate di level rendah untuk tahun 2014," tambahnya.
Sebelumnya, setelah menghadapi libur Natal, nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akhir pekan lalu ditutup melemah terbatas. Bahkan, Rupiah sempat melemah mendekati Rp 12.300 per USD.
Rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF) ditutup melemah 101 poin atau 0,82 persen pada level Rp 12.261 per USD. Dalam pergerakannya, Rupiah Sempat melemah hingga Rp 12.281 per USD, dan di posisi tertingginya di level Rp 12.203 per USD.

Woori Korindo: Ada Peluang IHSG Menguat Terbatas

Jakarta -IHSG masih menunjukkan kenaikan tipis pada penutupan Jumat (27/12) dengan gain sebesar 0.24% di 4,212.980. Terdapat kenaikan nilai transaksi signifikan sebesar Rp 9.41 triliun yang didominasi oleh volume beli. IHSG yang sempat bergerak datar di awal sesi kemudian melakukan reli dan menyentuh intraday high 4,233.852 dan akhirnya stabil di range 4,215-4,230 sebelum terkoreksi di menit akhir perdagangan. Saham index movers antara lain adalah HMSP, BBRI, UNVR, SMAR, dan MAYA.
Pada hari terakhir perdagangan di tahun 2013, IHSG berpeluang untuk bergerak dalam kisaran support 4,174 dan resistance 4,257 namun diperkirakan masih akan bergerak dengan kecenderungan sideways. Kami memperkirakan IHSG masih memiliki peluang untuk kembali ditutup menguat terbatas kali ini. IHSG dapat saja kembali menembus middle bolinger di 4,220.
Bursa saham AS pada penutupan Jumat (27/12) ditutup flat, mengakhiri reli selama dua minggu terakhir. Dow Jones ditutup dengan perubahan -0.01% di 16,478.41, S&P 500 -0.03% di 1,841.40, dan NASDAQ dengan penurunan terbesar yakni -0.25% di 4,156.59. Indeks saham utama AS bergerak dengan mendatar setelah mengalami koreksi pada sesi pembukaan akibat profit taking yang sempat berlangsung akibat posisi indeks yang cukup tinggi. Sentimen yang memperngaruhi perdagangan antara lain datang dari kekhawatiran atas dampak yang mungkin terjadi dari kenaikan tingkat suku bunga di 2014.
Sementara itu, indeks saham Eropa ditutup di posisi lebih tinggi dengan kenaikan gain yang cukup signifikan pada Jumat (27/12). Namun kenaikan tinggi tersebut turut didampingi oleh volume perdagangan yang semakin menipis mengingat semakin dekatnya penghujung tahun 2013. Swiss Market Index manjadi top gainers dengan gain 1.42%, diikuti oleh CAC 40 1.40% dan FTSE MIB 1.39%. (detik.com)

Erdikha Sekuritas: Peluang Menguat di Tutup Tahun 2013

Jakarta -Wall Street berlangsung relatif datar dan berhenti mencatak rekor pada penutupan perdagangan Jumat akhir pekan lalu. Kendati intraday sempat mencapai angka 16.529,01, namun Dow akhirnya ditutup di zona merah, turun (-0,01%) dibanding penutupan hari sebelumnya.
IHSG kembali berhasil menguat pada perdagangan sehari setelah libur natal dan ditutup di level 4.212,98 atau naik 10,15 poin (+0,24%). Kenaikan indeks terutama didukung saham-saham di sektor Pertanian yang melejit lebih dari 3%. Sektor-sektor lain yang juga menguat adalah Properti (+0,95%), Industri Dasar (+0,67%) dan Manufaktur (+0,40%). Sedang sektor-sektor yang menahan laju kenaikan indeks adalah Pertambangan (-1,04%) dan Infra-struktur (-0,18%). Nilai Transaksi tercatat sebesar Rp 9,4 Triliun (melonjak karena ada transaksi crossing senilai Rp 7 Triliun) dengan investor asing membukukan net buy di pasar regular sebesar Rp 38 Miliar. Sementara kurs tengah BI atau nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melorot dan ditutup di posisi Rp 12.260 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Hari ini adalah hari perdagangan terakhir untuk tahun 2013 di Bursa Efek Indonesia. Kendati pasar diliputi suasana sepi, IHSG diperkirakan akan ditutup relatif sedikit menguat dengan potensi window dressing di beberapa saham tertentu. Diprediksi Indeks akan bergerak pada rentang 4.180 - 4.260. (detik.com)

First Asia Capital: IHSG Bergerak Dalam Rentang Terbatas

Jakarta -Aksi beli selektif di tengah tipisnya nilai transaksi berhasil membuat IHSG menguat terbatas 10,146 poin (0,24%) di 4212,980 akhir pekan kemarin. Nilai transaksi di Pasar Reguler hanya mencapai Rp.2,37 triliun jauh menyusut dibandingkan rata-rata harian bulan ini yang mencapai Rp.3,35 triliun. Penguatan IHSG terutama ditopang aksi beli selektif atas saham sektor perkebunan, konsumsi, dan semen. Nilai tukar rupiah atas dolar AS yang terus melemah mendekati level Rp.12300 akhir pekan lalu membuat aksi beli tertahan.
Sementara Wall Street akhir pekan lalu ditutup flat setelah mengalami rally sejak pertengahan Desember. Indeks DJIA dan S&P selama sepekan terakhir menguat masing-masing 1,6% dan 1,3% ditutup di 16478,41 dan 1841,40. Penguatan Wall Street sepekan terakhir ditopang sejumlah data ekonomi AS yang keluar yang mengkonfirmasi tren pemulihan ekonomi AS. Sedangkan IHSG sepekan terakhir menguat tipis 0,4% dan rupiah melemah 0,12% terhadap dolar AS ditutup di Rp.12260. Pergerakan IHSG sepanjang 2013 tidak sejalan dengan tren bullish pasar saham global menyusul memburuknya kondisi perekonomian domestik yang ditandai dengan pelemahan rupiah dan naiknya tingkat bunga.
IHSG sepanjang 2013 terkoreksi 2,4% dan rupiah anjlok hampir 27%. Disaat bersamaan indeks DJIA Wall Street menguat 26% (YTD). Memasuki perdagangan akhir tahun 2013, IHSG diperkirakan akan berpeluang melanjutkan penguatannya di tengah minimnya volume dan nilai transaksi. Penguatan terbatas terutama dipicu pembelian selektif atas sejumlah saham unggulan. IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang terbatas dengan resisten di 4250 dan support di 4200. (detik.com)

Kiwoom Securities: Ada Potensi Window Dressing

Jakarta -Cenderung menguatnya beberapa bursa regional dan potensi window dressing dapat mempertahankan posisi pasar di akhir perdagangan tahun 2013. IHSG masih berada di kisaran positif namun hanya diikuti oleh terbentuknya pola doji pada minggu lalu. Akan tetapi, masih tipisnya aksi beli asing terlihat dapat memperlambat peluang penguatan. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG masih akan cenderung mixed di area positif hari ini.
 
Sektor ritel – Permendag No. 70/2013
Kementerian Perdagangan merevisi Permendag No. 53/2008 yang mengatur struktur dan pengembangan pasar tradisional, mal, dan toko modern. Permendag No.70/2013 diterbitkan untuk mengatur pelaku industri ritel. Peraturan tersebut akan efektif 6 bulan sejak ditandatangani.
Beberapa poin di antaranya:
  1. Maksimal toko yang dimiliki perusahaan adalah 150 toko. Selebihnya harus bekerja sama dengan pihak lain ataupun mewaralabakannya.
  2. Peritel modern diwajibkan menjual minimal 80% produk lokal.
  3. Peritel modern dapat menjual merek mereka sendiri maksimal 15% dari total penjualan dan wajib mencantumkan nama dari UKM yang memproduksi barang tersebut.
  4. Toko modern terutama minimarket dilarang menjual produk segar dalam jumlah besar.
  5. Minimarket yang berlokasi di daerah tempat tinggal, kegiatan agama, terminal, stasiun, rumah sakit, pusat kegiatan pemuda, dan sekolah dilarang menjual minuman beralkohol.
 
ALTO – Rights issue
PT Tri Banyan Tirta (ALTO) mendapat dana hasil rights issue senilai Rp 343.3 Miliar, dibawah target perolehan sebesar Rp 374 Miliar. Dalam proses rights issue ALTO berencana menerbitkan 680 juta lembar saham baru pada harga penawaran Rp 550 per lembar saham, namun realisasi penjualan saham hanya mencapai 624.19 juta lembar. Sesuai kesepakatan, dari sisa saham yang tidak terjual sebanyak 55.8 juta lembar, 36.3 juta lembar akan diserap oleh PT Danareksa Sekuritas selaku standby buyer (maksimal Rp 20 Miliar).
 
ASSA – Masuk bisnis lelang mobil bekas
PT Adi Sarana Armada (ASSA) akan mengembangkan bisnis balai lelang, saat ini ASSA masih mengurus izin pendirian balai lelang mobil bekas. ASSA mengeluarkan investasi sekitar Rp 4 Miliar-Rp 5 Miliar untuk mendirikan balai lelang dengan target operasi sekitar April atau Mei 2014. Selama ini perusahaan tersebut menjual mobil bekas dengan sistem tender khusus. Pemenang tender khusus yang selanjutnya menjual mobil bekas kepada pembeli. Dengan adanya balai lelang, pembeli dapat langsung membeli dari ASSA. ASSA mengungkapkan beberapa perusahaan pembiayaan dan perusahaan penjual mobil bekas sudah mengajukan diri untuk bekerjasama dengan ASSA. Manajemen ASSA mengungkapkan kontribusi bisnis lelang diperkirakan masih kecil dibawah 5% dari total pendapatan.
 
GIAA – Rencana rights issue
PT Garuda Indonesia (GIAA) berencana menerbitkan saham baru melalui proses IPO pada 1Q 2014 dengan target perolehan dana mencapai Rp 2 Triliun. Dana hasil rights issue akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis. Manajemen mengalokasikan dana belanja modal senilai Rp 4 Triliun tahun depan di mana salah satu sumber pendanaan akan berasal dari hasil rights issue. GIAA berencana membeli 5 unit pesawat Boeing 777-300ER pada periode Mei 2014 hingga September 2015 dan 6 unit Airbus A320 untuk Citilink pada 2H 2014. (detik.com)

OSO Securities: Indeks Variatif, Cenderung Menguat

Jakarta -IHSG pada akhir pekan kemarin (27/12) kembali berhasil mencatatkan penguatan yakni sebesar 0.24% ke level 4,212.98. Kondusifnya bursa Global mendorong IHSG berada di zona positif. Hampir seluruh indeks sektoral BEI menguat. Penguatan dipimpin oleh sektor agrikultur yang naik 3.20%, hanya sektor pertambangan dan infrastrukutr yang melemah. Terlihat investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp4,61 triliun. Hal ini disebabkan adanya transaksi crossing pada saham Apexindo di pasar nego yakni mencapai Rp4,78 triliun. Apabila dikurangi transaksi pada pasar nego, nyatanya investor asing mencatatkan net buy hampir mencapai Rp1 triliun.
Pasca mencatatkan rekor tertinggi, pada akhir pekan bursa Wall Street ditutup melemah tipis. Indeks DJIA ditutup turun tipis 0,01% menjadi 16.478,41, indeks S&P 500 turun 0,03% menjadi 1.841,40 serta indeks Nasdaq ditutup melemah 0,25% menjadi 4.156,59. Koreksi tipis yang dialami bursa AS karena investor melihat pasar sedkiti jenuh beli pasca mencatatkan rekor selama beberapa hari berturut – turut karena terdorong positifnya data –data ekonomi AS. Di samping itu, Investor mengantisispasi terhadap libur penghujung akhir tahun.
Hari ini kami perkirakan IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan menguat. Transaksi pada hari ini diprediksi tidak seramai pada hari biasanya karena menjelang libur akhir tahun. Pagi ini Bursa Asia rata–rata dibuka mengalami penguatan. Secara teknikal indikator MACD bergerak ke atas. Di samping itu, indikator stochastic membentuk pola golden cross di area netral. IHSG hari ini diperkirakan akan berada antara 4162-4250. (detik.com)

Mandiri Sekuritas: IHSG Masih Bisa Naik

Jakarta -Pasar saham Amerika Serikat (AS) melemah tipis, pada akhir pekan lalu. Sabtu dini hari, Dow Jones Industrial Average tercatat melemah -0,01% ke level 16.478,41, sementara S&P 500 turun sebesar -0,03% ke posisi 1.841,40. Sedangkan indeks saham Asia pagi ini dibuka menguat. Indeks Nikkei 225 di Jepang mengalami kenaikan +0,31% ke level 16.229,21. Sementara Indeks KOSPI Composite di Korea Selatan juga menguat +0,07% ke posisi 2.003,75.
Dari pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil menguat +0,60% ke level US$100,32 per barel. Sedangkan harga emas Comex terapresiasi +0,22% ke posisi US$1.214,70 per troy ounce pada perdagangan semalam. Dari dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak terbatas di hari terakhir perdagangan 2013. Investor juga menanti rilis data inflasi dan neraca perdagangan Indonesia, yang sedianya akan dirilis Biro Pusat Statistik (BPS) setelah libur Tahun Baru.
Secara teknikal, Analis Mandiri Sekuritas memperkirakan IHSG masih berpotensi untuk bergerak mixed to up untuk kembali menguji resistance neckline inverted head and shoulders pattern di level 4.250 yang merupakan reversal pattern. Kisaran IHSG hari ini akan berada dalam support 4.203 dan resistance 4.230/4.244. (detik.com)

Buka Perdagangan Terakhir 2013, IHSG Naik 27 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 27 poin membuka perdagangan terakhir di tahun ini. Aksi beli investor asing dan domestik kembali marak.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 12.250 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.275 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG menguat 27,409 poin (0,65%) ke level 4.240,389. Sedangkan Indeks LQ45 melonjak 7,057 poin (1,01%) ke level 708,539.
Mengawali perdagangan awal pekan, Senin (30/12/2013), IHSG dibuka menanjak 28,442 poin (0,68%) ke level 4.241,854. Indeks LQ45 dibuka melaju 7,057 poin (1,01%) ke level 708,539.
Saham-saham unggulan langsung jadi sasaran aksi beli investor. Aksi window dressing yang jarang terjadi dalam beberapa perdagangan terakhir kini mulai terasa.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG naik 28,536 poin (0,68%) ke level 4.241,516. Sementara Indeks LQ45 bertambha 6,902 poin (0,97%) ke level 708,384.
Akhir pekan lalu IHSG naik 10 poin menutup perdagangan di akhir pekan terakhir 2013. Tersisa satu perdagangan lagi bagi Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini.
Saham-saham di bursa Wall Street berhenti mencetak rekor, dan berakhir di zona merah pada perdagangan akhir pekan. Sebelumnya, Wall Street memang terus mencetak rekor selama beberapa hari.
Bursa-bursa di Asia kompak menguat pagi hari ini. Jelang tutup tahun pelaku pasar regional semangat berburu saham. (detik.com)

Trust Securities: IHSG Bisa Bertahan Menghijau

Jakarta -Imbas positifnya laju bursa saham AS pasca dirilisnya penurunan klaim penganggurannya mewarnai laju bursa saham Asia yang juga memperpanjang kenaikannya. Tak terkecuali IHSG yang juga masih dapat bertahan di zona hijau pasca liburan Natal meskipun diiringi dengan aksi profit taking. Suasana libur pun turut mewarnai laju IHSG yang di akhir pekan terlihat tidak terlalu bergerak signifikan seperti halnya laju bursa saham global. Berbalik menguatnya nilai tukar US$ cukup memberikan sentimen negatif sehingga menghadang laju kenaikan lanjutan IHSG meskipun masih dapat berakhir di zona hijau. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4233,85 (level tertingginya) jelang akhir sesi 2 dan menyentuh level 4207,95 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4212,98. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell karena adanya transaksi jual APEX di pasar nego dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Senin (30/12) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4196-4212 dan resistance 4231-4240. Berpola menyerupai three inside up dekati middle bollinger bands (MBB). MACD mencoba uptrend dengan histogram negatif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba upreversal. IHSG sempat melewati kisaran target resisten (4210-4218) meskipun ada sedikit pelemahan karena masih adanya profit taking. Dengan adanya imbas positif dari laju bursa saham regional, diharapkan IHSG masih dapat bertahan menghijau pada hari terakhir perdagangan di tahun ini meskipun kemungkinan berada di bawah target 4250-4280. (detik.com)

Jelang Tutup Tahun, Emas Antam Naik ke Rp 527.000/Gram

Jakarta -Menjelang akhir tahun 2013, harga emas di Logam Mulia milik PT Antam Tbk naik ke hingga Rp 3.000/gram.
Mengutip situs resminya, Senin (30/12/2013) harga emas Antam berada di posisi Rp 527.000/gram naik Rp 3.000 dari akhir pekan lalu yang berada di Rp 524.000/gram.
Sementara, harga jual kembali atau buyback berada di level Rp 467.000/gram.
 
Berikut daftar harga emas Antam hari ini :
  • 1 Gram : Rp 527.000
  • 5 Gram : Rp 2.490.000
  • 10 Gram : Rp 4.930.000
  • 50 Gram : Rp 24.450.000
  • 500 Gram : Rp 243.800.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrian saja," terang Antam dalam situs resminya. (detik.com)

IHSG Diprediksi Bisa Menguat

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu naik 10 poin menutup perdagangan di akhir pekan terakhir 2013. Tersisa satu perdagangan lagi bagi Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini.
Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (27/12/2013), IHSG menguat 10,146 poin (0,24%) ke level 4.212,908. Sementara Indeks LQ45 naik 0,285 poin (0,04%) ke level 701,482.
Saham-saham di bursa Wall Street berhenti mencetak rekor, dan berakhir di zona merah pada perdagangan akhir pekan. Sebelumnya, Wall Street memang terus mencetak rekor selama beberapa hari.
Pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,47 poin (0,01%) ke level 16.478,41. Indeks S&P500 turun 0,62 poin (0,03%) ke level 1.841,4. Sementara Indeks Nasdaq Composite Indeks jatuh kehilangan 10,59 poin (0,25%) ke level 4.156,59.
Hari ini IHSG diperkirakan akan menguat di perdagangan terakhirnya tahun ini. Aksi beli investor asing dan domestik diprediksi akan ramai.
 
Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 menguat 49,34 poin (0,30%) ke level 16.228,28. 
  • Indeks KOSPI naik tipis 0,13 poin (0,01%) ke level 2.002,41. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
 
Trust Securities
Imbas positifnya laju bursa saham AS pasca dirilisnya penurunan klaim penganggurannya mewarnai laju bursa saham Asia yang juga memperpanjang kenaikannya. Tak terkecuali IHSG yang juga masih dapat bertahan di zona hijau pasca liburan Natal meskipun diiringi dengan aksi profit taking. Suasana libur pun turut mewarnai laju IHSG yang di akhir pekan terlihat tidak terlalu bergerak signifikan seperti halnya laju bursa saham global. Berbalik menguatnya nilai tukar US$ cukup memberikan sentimen negatif sehingga menghadang laju kenaikan lanjutan IHSG meskipun masih dapat berakhir di zona hijau. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4233,85 (level tertingginya) jelang akhir sesi 2 dan menyentuh level 4207,95 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4212,98. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell karena adanya transaksi jual APEX di pasar nego dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Senin (30/12) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4196-4212 dan resistance 4231-4240. Berpola menyerupai three inside up dekati middle bollinger bands (MBB). MACD mencoba uptrend dengan histogram negatif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba upreversal. IHSG sempat melewati kisaran target resisten (4210-4218) meskipun ada sedikit pelemahan karena masih adanya profit taking. Dengan adanya imbas positif dari laju bursa saham regional, diharapkan IHSG masih dapat bertahan menghijau pada hari terakhir perdagangan di tahun ini meskipun kemungkinan berada di bawah target 4250-4280.
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan akhir pekan lalu IHSG ditutup naik +10.15 poin (+0.24%) ke 4,212.98 dengan jumlah transaksi sebanyak 13.5 juta lot atau setara dengan Rp9.4 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (+3.20%), sektor basic-industries (+0.67%), sektor construction and property (+0.95%), sektor consumer goods (+0.31%), sektor finance (+0.17%), sektor infrastructure (-0.18%), sektor mining (-1.04%), sektor misc-industries (+0.31%), dan sektor trade (+0.05%).
Tercatat sebanyak 145 saham mengalami penguatan, 96 saham mengalami penurunan, 93 saham tidak mengalami perubahan dan 156 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. UNVR (+1.92%), BBRI (+2.14%), SMAR (+15.83%), MAYA (+22.22%), dan KLBF (+1.64%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. BMRI (-1.92%), MYOR (-11.59%), PGAS (-1.68%), ADRO (-3.57%), dan BBCA (-0.53%).
Asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp38 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. BBRI, INDF, SIDO, ASII, dan BBCA. Mata uang Rupiah terdepresiasi 12,261 per Dollar AS.
Secara teknikal, kenaikan IHSG akhir pekan lalu membuat break trend line sejak bulan Oktober berpeluang melanjutkan kenaikan hingga batas resistance trend line sejak bulan Mei di 4,300. Adapun support IHSG di 4,170 dan resistance di 4,300. Untuk perdagangan hari ini kami melihat IHSG akan kembali melanjutkan kenaikan. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: BBTN, INTP, MAIN. (detik.com)

Friday, December 27, 2013

Indeks MSCI Asia Pacific Naik 0,5% Jelang Penutupan Jumat

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Asia menguat, dengan indeks acuan regional mencetak penguatan terbesar mingguan dalam 6 pekan. Hal itu terjadi setelah data klaim pengangguran AS yang turun lebih besar dari proyeksi.
Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0,5% ke level 140,46 pada Jumat (27/12/2013) pukul 15.15 waktu Tokyo atau pukul 13.15 WIB.
"Data-data, terutama dari AS sangat mendukung dan menjadikan indeks terus melanjutkan relinya," ujar Donald Williams, Chief Investment Officer Platypus Asset, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (27/12/2013).
Saham Mazda Motor Corp naik 1,9%, saham Fraser & Neave Ltd naik 2,7%. Sementara itu saham Takeda Pharmaceutical Co turun 5,2%.
Indeks Jepang Topix naik 0,8%, indeks Nikkei 225 Stock Average sedikit berubah, indeks Korea Selatan Kospi naik 0,2%.
Selanjutnya index Australia S&P/ASX 200 turun 0,1%, indeks Singapura Straits Times naik 0,5%, dan indeks Taiwan naik 0,5%.

META Buyback Saham Senilai Rp84,7 miliar

INILAH.COM, Jakarta - PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) melakukan pembelian kembali saham atau buyback saham dalam kurun waktu September hingga Oktober 2013 dengan biaya mencapai Rp84,7 miliar.
Pembelian kembali saham META mencapai Rp385.454.000 saham dengan rata-rata harga saham Rp219,78 sebanyak Rp84,7 miliar. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Jumat (27/12/2013).
Pada sesi I saham META turun 1,9% ke Rp255. Pada periode tersebut, saham META terendah di Rp205 per lembar dan tertinggi di Rp295 per lembar.

Hindari Investasi Saham Jangka Menengah

INILAH.COM, Jakarta – Meski menutup 2013 IHSG berpeluang rebound tapi bisa tertekan kembali pada Januari 2014. Karena itu, mainkan saham untuk jangka pendek dan hindari investasi jangka menengah.
Samuel Utomo, Kepala Riset PT Astronacci International mengatakan, perdagangan saham Jumat ini diapit oleh liburan tahun baru sehingga transaksi pada bursa saham berkurang. "Namun, hal ini tidak menyebabkan penurunan volatilitas," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (27/12/2013).
Berdasarkan korelasi volatilitas antara Sun-Moon, Samuel melihat akan ada peningkatan volatilitas pada pergerakan harga hingga minggu depan. "Hari ini bulan berada pada Libra dan matahari pada Capricorn yang berpengaruh pada peningkatan volatilitas pada IHSG," ujarnya.
Pada saat-saat seperti ini pastinya Anda berharap adanya Santa Claus Rally di mana hal ini sudah terjadi di pasar saham dunia terutama bursa saham Amerika yang terus menguat dan menghantarkan Dow Jones terus melaju dalam rekor tertingginya.
Bagaimana dengan Indonesia? Apakah Santa Claus berada pada persimpangan jalan? "Dari formasi yang terbentuk, IHSG sudah kehilangan kekuatan untuk turun lebih dalam," ucapnya.
Hanya saja, kata dia, masih ada ancaman gap pada 4.072 yang dikonfirmasi oleh saham-saham market mover lainnya yang juga memiliki gap di harga bawah (10% dari harga saat ini). "Oleh karena itu, sangat sulit bagi kita untuk menentukan apakah IHSG sudah berbalik dalam kondisi bullish atau tidak," timpal dia.
Berdasarkan Dow Theory, lanjut Samuel, IHSG belum memperlihatkan indikasi adanya pembalikan arah dan tren yang ada saat ini adalah bearish continuation. "Tetapi, di sisi lain, Anda dapat melihat terbentuknya bullish divergence dan peluang formasi inverted head and shoulder," ucapnya.
Dengan kata lain, kata dia, tren harga saat ini memiliki probabilitas 55% turun menutup gap dan 45% rebound dalam skala yang cukup besar ke 4.300. "Oleh karena itu, saat IHSG berhasil ditutup di atas 4.275 pada hari ini, akhir tahun 2013 kita akan bersama-sama menyaksikan penutupan IHSG pada 4.320-4.350," ungkap dia.
Pada 30 dan 31 Desember 2013, Anda akan dipertemukan dengan siklus Astrologi yang cukup signifikan yakni Sun Squares Uranus dan Mars Squares Pluto. "Kedua area waktu ini dapat menjadi titik reversal baik peak atau bottom," ucapnya.
Dengan terbentuknya candle hijau/positif IHSG pada perdagangan hari Selasa 24 Desember 2013 yang lalu, peluang terbesar peak akan terbentuk pada 30-31 Desember 2013. "Berdasarkan data statistik, kedua siklus ini menyebabkan penguatan IHSG dimulai dari 7 hari sebelum hingga 1 hari sesudah siklus dengan probabilitas 70% sejak 1982," ujarnya.
Kabar buruknya, kata dia, walaupun rebound kali ini terjadi, hanya merupakan aksi window dressing. Pada Januari 2014, ancaman pelemahan lanjutan masih akan terlihat. "Oleh karena itu, anda diharapkan melakukan trading pendek dan belum melakukan investasi untuk jangka menengah," imbuhnya.

CNKO akan Beli 7 Kapal Senilai Rp210 M

INILAH.COM, Jakarta - PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) akan merealisasikan pembelian tujuh kapal angkut pada tahun depan. Awalnya perseroan berencana membeli tujuh pada 2013.
Direktur Keuangan PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk, Danar Wihandoyo, dalam membeli kapal tidak mudah dan harus yang sesuai dengan kreteria yang diinginkan.
"Kami tidak mau membeli kapal yang kurang bagus. Renacananya kami akan membeli tujuh set kapal tahun ini, tapi akan kami carry over ke tahun depan," kata Dana seusai paparan publik di Jakarta, Jumat (27/12/2013).
Menurut Danar, harga satu kapal sebesar Rp20 miliar sampai Rp30 miliar. Sehingga, pembelian tujuh kapal, memakan biaya sebesar Rp210 miliar.
Sementara untuk dana pembelian kapal, kata Danar, bersumber dari belanja modal tahun yang diperolehnya kas internal dan pinjaman perbankan.
"Dana capex tahun depan itu minimal sekitar Rp400 miliar. Dananya untuk ekploitasi batubara sebesar Rp100 sampai Rp150 miliar. Kalau sisanya untuk kapal," ujar dia.

AirAsia Siap Melantai di Bursa Tahun Depan, Incar Rp 2 Triliun

Tangerang - PT Indonesia AirAsia bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun depan. Tapi ada syaratnya, yaitu kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) membaik.
Perseroan akan melepas sedikitnya 20-25% saham ke publik dengan target dana yang diperoleh sekitar US$ 200 juta.
CEO Indonesia AirAsia Dharmadi mengatakan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan segala hal untuk bisa mencatatkan saham perusahaan ke pasar modal Indonesia.
"Dalam persiapan. Mungkin saja di 2014. Kita lihat lagi dolarnya. Persiapan sudah 90%. Tinggal tunggu momen yang pas sambil menyelesaikan proses audit 2013, jadi enak," kata Dharmadi saat ditemui di Kantor Pusat AirAsia di Cengkareng, Tangerang, Banten, Jumat (27/12/2013).
Dia menjelaskan, saat ini perseroan masih menimbang-nimbang untuk menghantarkan perusahaannya go public. Kondisi pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih menjadi ganjalan perseroan masuk ke bursa saham.
"Preparation sudah tapi kalau dolarnya naik terus, sayang kan. Tapi kita juga harus tetap (IPO)," ujar dia.
Dharmadi menambahkan, dengan go public akan menjadikan perusahaannya lebih terbuka dan transparan sehingga bisa meningkatkan kepercayaan investor.
"Kita ingin IPO supaya bisa lebih bagus, prudent dan orang lain bisa monitor dengan jelas," kata dia.
Nantinya, dana IPO ini kan digunakan perseroan untuk mengembangkan bisnis usahanya.
"Ini untuk mengembangkan bisnis supaya kita punya lebih kekuatan kas di finance dan lebih baik," tandasnya. (detik.com)

Bergerak Lambat, IHSG Naik 15 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 15 di tengah perdagangan yang sepi. Indeks bergerak dalam rentang yang tipis karena sudah banyak investor yang meliburkan diri.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG bertambah 11,552 poin (0,27%) ke level 4.214,386 berkat sentimen positif dari Wall Street yang semalam cetak rekor. Aksi beli selektif dilakukan investor domestik.
Meski tembus level 4.200, IHSG masih minus pertumbuhannya jika dilihat dari start awal tahun ini di kisaran 4.300-an. Aksi beli hari ini juga tidak terlalu ramai karena sudah mendekati libur Tahun Baru.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (27/12/2013), IHSG menguat 15,370 poin (0,37%) ke level 4.218,204. Sementara Indeks LQ45 naik 3,338 pion (0,48%) ke level 704,535.
Meski bergerak tipis tapi indeks berhasil menghindari zona merah hingga siang ini. Posisi tertinggi yang bisa diraih indeks ada di level 4.233,852.
Saham-saham unggulan masih jadi incaran aksi beli investor. Namun aksi ambil untung juga masih terjadi, seperti di sektor tambang infrastruktur dan perdagangan.
Perdagangan hari ini berjalan sangat sepi dengan frekuensi transaksi hanya sebanyak 43.403 kali pada volume 4,982 miliar lembar saham senilai Rp 7,306 triliun. Sebanyak 126 saham naik, sisanya 73 saham turun, dan 90 saham stagnan.
Transaksi hari ini melonjak tinggi gara-gara aksi tutup sendiri saham PT Apexindo Tbk (APEX) senilai Rp 4,8 triliun oleh broker Paramitra Alfa Sekuritas (PS) di pasar negosiasi.
Pergerakan bursa regional masih sama seperti pagi tadi, mixed cenderung menguat. Bursa saham Jepang masih terjebak di zona merah setelah adanya pelemahan yen terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 17,49 poin (0,84%) ke level 2.090,59.
  • Indeks Hang Seng menguat 67,10 poin (0,29%) ke level 23.246,65.
  • Indeks Nikkei 225 berkurang 67,86 poin (0,42%) ke level 16.106,58.
  • Indeks Straits Times bertambah 16,42 poin (0,53%) ke level 3.150,78.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 1.250 ke Rp 62.500, Mayora (MYOR) naik Rp 600 ke Rp 26.050, Unilever (UNVR) naik Rp 550 ke Rp 26.650, dan Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 450 ke Rp 7.400.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 500 ke Rp 27.900, Mitra Adiperkasa (MAPI) turun Rp 250 ke Rp 5.400, Surya Toto (TOTO) turun Rp 150 ke Rp 7.700, dan Sinar Mas (SMMA) turun Rp 100 ke Rp 3.300. (detik.com)

2014, Pertamina Patok Laba Bersih US$3,44 miliar

Bisnis.com, JAKARTA--PT Pertamina (Persero) menargetkan laba bersih US$3,44 miliar pada 2014 yang diperoleh dari pertumbuhan agresif pada seluruh lini bisnis perusahaan baik hulu maupun hilir.
Hal tersebut diputuskan dalam  Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina mengenai Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)  2014 di Jakarta Senin (23/12/2013).
"Dalam RKAP 2014, Pertamina juga menargetkan pertumbuhan aset konsolidasian menjadi sebesar US$52,6 miliar atau naik sekitar 13% dari tahun ini," tulis situs Pertamina, Jumat (27/12/2013).
Target perolehan pendapatan dipatok US$79 miliar atau setara dengan Rp830 triliun dengan asumsi kurs rupiah  Rp10.500/US$. Angka pendapatan tersebut lebih tinggi sekitar 6% dibandingkan dengan prognosa pendapatan 2013.  Dengan nilai pendapatan tersebut, laba usaha perusahaan diperkirakan mencapai US$6,67 miliar.
Adapun, laba bersih perusahaan pada 2014 ditargetkan bisa mencapai US$3,44 miliar. Target peningkatan pendapatan dan juga laba usaha didasarkan pada proyeksi pencapaian semua lini bisnis Pertamina, baik hulu maupun hilir.
Bisnis hulu Pertamina tahun depan diperkirakan bisa menyumbangkan lebih dari 50% dari total laba usaha, terutama dipicu oleh peningkatan produksi dari kegiatan merger dan akuisisi maupun lapangan eksisting.
Pertamina akan memproduksikan sekitar 284.000 barel per hari minyak dan 1.567 MMscfd gas bumi atau setara dengan 554.700 barel setara minyak per hari (boepd). Peningkatan produksi juga ditargetkan pada bisnis panas bumi yaitu menjadi 3.036 GWh. 
Adapun pada bisnis hilir Pertamina, target pendapatan akan didukung oleh peningkatan penjualan pada BBM retail non subsidi dan juga bisnis aviasi yang semakin menjanjikan seiring dengan peningkatan jumlah penerbangan domestik dan internasional.
Bisnis petrokimia juga akan semakin agresif dalam kegiatan pemasaran, serta bisnis pelumas Pertamina yang tahun ini dilakukan spin off dari unit bisnis menjadi anak perusahaan yaitu PT Pertamina Lubricants.
Bisnis gas perusahaan juga diperkirakan tumbuh signifikan terutama disokong oleh peningkatan bisnis niaga sekitar 374% seiring dengan kebijakan sinergi antaranak perusahaan Pertamina untuk memaksimalkan nilai tambah bisnis gas dari hulu, transportasi hingga kegiatan niaganya.
Bisnis CNG diproyeksikan akan meningkat sejalan dengan mulai gencarnya program konversi BBM ke bahan bakar gas di sektor transportasi oleh pemerintah.
Untuk menunjang target-target pertumbuhan tersebut, Pertamina merencanakan belanja modal US$7,85 miliar pada 2014.
Dana sebesar itu akan dialokasikan 48% untuk bisnis hulu, 22,2% untuk kegiatan pengembangan bisnis, 13.4% bisnis gas, 6,4% untuk bisnis pengolahan, 6,1% untuk kegiatan pemasaran dan niaga, serta sekitar 3,9% untuk bisnis petrokimia dan anak perusahaan lainnya.

Jumat Pagi, Wall Street Kembali Menguat

NEW YORK, suaramerdeka.com - Setelah ada data yang positif pada pasar tenaga, saham-saham di Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Kamis di Bursa Efek New York, Amerika Serikat. Bahkan, indeks utama di Wall Street meningkatkan rekor. CNBC melansir, Jumat (27/12), laporan itu menunjukkan bahwa aplikasi pengajuan klaim pengangguran AS lebih sedikit pada pekan lalu.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik untuk sesi keenam berturut-turut. Pada penutupan bursa Kamis, indeks Dow menguat 122,33 poin (0,8 persen) ke level 16,479.88. Keuntungan tertinggi pada saham Exxon Mobil di antara 30 komponen Dow lainnya.
sementara itu, indeks S&P 500 naik 8,7 poin (0,5 persen) ke rekor penutupan 1,842.02. Saham di sektor energi dan kebutuhan konsumen meraih pendapatan tertinggi, sedangkan sektor utilitas melemah.
Dari 249 sesi perdagangan pada tahun 2013, indeks Dow telah ditutup pada rekor tinggi sebanyak 50 kali, sedangkan S&P 500 mencatat rekor tinggi 44 kali. Adapun indeks Nasdaq naik menyentuh level tertinggi sejak 1 September 2000. Nasdaq berakhir naik 11,76 poin (atau 0,3 persen) ke level 4,167.17.
"Sisi fundamental memberikan semnagat tepat ketika kami membutuhkannya setelah The Fed mengeluarkan kebijakannya," ujar Jim Russel, analis dari US Bank Weatlth.
Ia menyinggung keputusan Federal Reserve yang akan mulai mengetatkan stimulus moneternya. Pada 22014 nanti bank sentral AS mengurangi US$10 miliar dana US$85 miliar per bulan untuk program pembelian obligasi US$ 10 miliar.

Mega Capital: IHSG Fluktuatif, Melemah Terbatas

Jakarta -Bursa saham Indonesia menguat 13.2 poin (+0.32%) menuju level 4,202 sehari sebelum libur bursa. Meskipun menguat, transaksi cenderung sedikit, hanya mencapai 2.6 triliun karena mendekati akhir tahun, investor menghindari pembelian agresif. Penguatan terbesar terjadi pada sektor Aneka Industri (+2.16%) dan Barang Konsumen (+0.84%), dipimpin oleh ASII (+2.3%) dan UNVR (+2.2%). Dari Asia, bursa Jepang kembali menguat (+1.03%) setelah Yen kembali melemah dan mencapai level tertinggi sejak 2008. Sedangkan bursa China kembali melemah (-1.73%) didukung oleh proyeksi pertumbuhan yang diperkirakan hanya sebesar 7.6% YoY dibandingkan 7.7% setahun sebelumnya, namun lebih baik dari perkiraan pemerintah China sebesar 7.5% YoY. Sehari sebelumnya, Shanghai menguat merespon aksi pemerintah yang melakukan reverse repo pertama kalinya dalam 3 minggu terakhir untuk menambah likuiditas di pasar. Hangseng (+1.13%), Kospi (-0.11%), STI (+0.23%), dan BSE (+0.2%). Adapun MS CI Asia Pasifik tercatat menguat (+0.4%).
Wall Street Kembali Mencetak Rekor. Bursa saham AS melanjutkan relinya, ditandai dengan S&P 500 (+0.47%) dan Dow Jones (+0.75%) yang kembali berada pada all time high setelah data jobless claim menunjukkan penurunan sebesar 42,000 menjadi 338,000 pada pekan lalu dibandingkan konsensus sebesar 345,000. Selama 2013 sendiri, S&P 500 juga telah menguat 29%, kenaikan terbesar sejak 1997 terbantu oleh baiknya data-data ekonomi seperti pertumbuhan GDP dan tingkat pengangguran. Sementara itu, holiday retail sales di AS tumbuh 3.5% pada masa liburan ini serta consumer confidence berada pada level tertinggi dalam 4 bulan terakhir. Dari Eropa, DAX tercatat menguat (+0.94%), sedangkan CAC cenderung flat (+0.1%).
IHSG Fluktuatif, Melemah Terbatas (Range : 4,160—4,215). IHSG mampu ditutup menguat pada perdagangan sebelumnya berada di level 4,202. Indeks tampak kembali mengalami konsolidasi dengan menguji resistance level 4,215, akan tetapi stochastic yang mengindikasikan terjadinya death cross berpotensi menghambat laju kenaikan indeks dan kembali terkoreksi menuju support level 4,160. Sementara jika indeks berbalik menguat, maka berpeluang kembali menguji resistance level 4,215 hingga 4,250. Hari ini diperkirakan indeks kembali bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas. (detik.com)

KDB Daewoo Daily

Jakarta -Pada perdagangan Selasa (24/12) Indeks Dow Jones ditutup naik 122,33 poin (+0,75%) ke 16.479,88 setelah rilis data yang menunjukkan berkurangnya jumlah penduduk AS yang mengajukan aplikasi tunjangan pengangguran minggu lalu.
Minyak light sweet diperdagangkan di level US$100 per barel di New York setelah rilis data tunjangan pengangguran AS.
IHSG Selasa (24/12) ditutup naik 13,23 poin (+0,32%) ke 4.202,83 dengan asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp26 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. BMRI, PTBA, SCMA, BBCA, dan AKRA.
Mata uang Rupiah terdepresiasi 12.201 per Dollar AS.
Secara teknikal, kenaikan IHSG berpeluang berlanjut, PSAR uptrend, stochastic bullish, MACD sdh berhasil break, sehingga untuk perdagangan hari ini kami melihat akan mengalami kenaikan.
Pada perdagangan hari ini (27/12) kami melihat peluang perdagangan kecenderungan menguat, dan rekomendasi Trading Buy dan IHSG diperkirakan akan bergerak bergerak di kisaran 4.172-4.287 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ANTM, ASII dan UNVR. (detik.com)

OSO Securities: Indeks Kembali Lanjutkan Penguatan

Jakarta -Menjelang libur Natal dan cuti bersama (24/12) IHSG berhasil ditutup menguat 0.32% ke level 4,202.83 atau naik 13.23 poin. Walaupun sempat melemah pada penutupan sesi I, namun IHSG berhasil kembali pada zona positif karena terdorong oleh positifnya bursa Global pasca kepastian terhadap program stimuluis The Fed. Sedangkan indeks sektoral bergerak variatif dengan penguatan dipimpin oleh sektor aneka industri yang menguat 2.16%. Investor asing mencatatkan net sell Rp 12 miliar
Pasca libur Natal tahun ini, Bursa Wall Street rata-rata menguat. Indeks DJIA ditutup naik 0,75% menjadi 16.479,88, indeks S&P 500 naik 0,47% menjadi 1.842,02 serta indeks Nasdaq ditutup naik 0,28% menjadi 4.167,18. Penguatan pada bursa Wall Street ini terdorong rilisnya oleh data ketenegakerjaan AS yang positif seperti: data klaim pengangguran yang turun sebesar 42.000 menjadi 338.000 atau lebih baik dari estimasi sebesar 345.000. Keluarnya data ekonomi tersebut membuat pelaku pasar meyakini bahwa perekonomian AS sedang menuju pemulihan.
Hari ini kami perkirakan IHSG masih akan melanjutkan penguatannya kembali. Kondusifnya bursa Global dapat memberikan sentimen positif terhadap pergerakan IHSG. Pagi ini Bursa Asia rata–rata dibuka mengalami penguatan. Secara teknikal indikator MACD terlihat sudah mulai menguat. Di samping itu, indikator fast stochastic oscillator juga masih terlihat membentuk pola golden cross di area netral. Pergerakan IHSG hari ini diperkirakan akan berada antara 4178-4240. (detik.com)

Kiwoom Securities: Aksi Beli Asing Belum Ramai

Jakarta -Positifnya Dow Jones diharapkan dapat memberikan dukungan. IHSG berada di kisaran positif setelah kembali bergerak mixed pada hari Selasa. Namun, belum adanya aksi beli asing dapat kembali membatasi potensi positif. Sehingga, kami memperkirakan IHSG bergerak mixed di kisaran yang positif hari ini.
 
Property Sector – Dampak kebijakan loan-to-value
Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) merasakan penurunan penjualan properti sekitar 20% hingga 30% dalam 3 bulan terakhir pasca pemberlakuan kebijakan loan-to-value pada 30 September lalu. Dampak penurunan terbesar dirasakan di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Dampak terbesar yang dirasakan adalah penjualan rumah dengan sistem pesan (inden) disamping pembatasan uang muka bagi KPR kedua dan seterusnya.
 
ASRI – Membeli lahan di Cikokol
PT Alam Sutera (ASRI) mengakuisisi lahan seluas 165,555 m² di Cikokol, Tangerang dengan nilai Transaksi mencapai Rp 707.85 Miliar. ASRI melalui anak usahanya, PT Alfa Goldland Realty membeli lahan di Cikokol dari PT Kukuh Manunggal Propertindo, perusahaan yang masih terafiliasi dengan perseroan dengan harga beli sebesar 4.25 juta per m². Alfa Goldland telah menandatangani nota kesepahaman pembelian tanah dengan Kukuh Manunggal Propertindo pada tanggal 23 Desember 2013. Lahan yang dibeli terdiri atas tiga bidang tanah.
 
BSDE – Target marketing sales 2014
PT Bumi Serpong Damai (BSDE) menargetkan pertumbuhan marketing sales unit properti sebesar 10% menjadi 7.7 Triliun pada 2014. Pertumbuhan yang tidak terlalu tinggi dipengaruhi oleh pengetatan kredit properti. Marketing sales tahun ini diperkirakan mencapai Rp 7 Triliun atau meningkat sebesar 64% dibandingkan periode yang saham tahun 2012. Kenaikan nilai penjualan didukung oleh permintaan properti dan kenaikan harga jual.
 
DSNG – Fasilitas pinjaman
PT Dharma Satya Nusantara (DSNG) mendapatkan pinjaman dari PT Bank Central Asia (BBCA) dengan nilai Rp 475 Miliar dengan jangka waktu pinjaman selama enam tahun. Dana tersebut akan digunakan untuk investasi dan pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit. Pada pertengahan 2013, DSNG telah mengumumkan rencana pembangunan dua pabrik crude palm oil (CPO) baru di wilayah Kalimantan Timur. Masing-masing pabrik berkapasitas 60 ton TBS per jam dan masa konstruksi selesai pada 2015 mendatang. pabrik pertama sudah mulai dibangun sedangkan untuk pabrik kedua akan dibangun pada 1Q 2014. Nilai investasi kedua pabrik mencapai US$ 90 Juta. Dengan dibangunnya pabrik ini, maka jumlah pabrik CPO milik DSNG mencapai tujuh unit dengan kapasitas total sebesar 450 ton per jam. (detik.com)

Dapat Sentimen Positif Wall Street, IHSG Naik Tipis

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil naik tipis berkat sentimen positif dari Wall Street yang semalam cetak rekor. Aksi beli selektif dilakukan investor domestik.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 12.240 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan Selasa di Rp 12.220 per dolar AS.
Pada penutupan perdagangan preopening, IHSG naik tipis 6,898 poin (0,16%) ke level 4.209,732. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 1,775 poin (0,25%) ke level 702,972.
Membuka perdagangan akhir pekan, Jumat (27/12/2013), IHSG bertambah 11,552 poin (0,27%) ke level 4.214,386. Indeks LQ45 tumbuh 2,823 poin (0,40%) ke level 704,020.
Meski tembus level 4.200, IHSG masih minus pertumbuhannya jika dilihat dari start awal tahun ini di kisaran 4.300-an. Aksi beli hari ini juga tidak terlalu ramai karena sudah mendekati libur Tahun Baru.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG naik 16,050 poin (0,38%) ke level 4.218,770. Sementara Indeks LQ45 menguat 7,754 poin (0,54%) ke level 704,991.
Selasa lalu IHSG berhasil keluar dari zona merah dan naik 13 poin berkat aksi beli selektif. Perdagangan berjalan sepi karena banyak investor yang sudah meliburkan diri sejak awal pekan ini.
Semalam Indeks Dow Jones dan S&P 500 di Wall Street kembali mencetak rekor tertingginya sepanjang masa. Kali ini didorong penguatan saham-saham retail yang melonjak berkat musim belanja akhir tahun.
Bursa-bursa regional hampir kompak menguat di zona hijau pagi hari ini. Hanya bursa Jepang yang terkena koreksi cukup dalam.
 
Berikut situasi di bursa-bursa Asia pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 9,05 poin (0,44%) ke level 2.082,15.
  • Indeks Hang Seng menguat 39,53 poin (0,17%) ke level 23.219,08.
  • Indeks Nikkei 225 melemah 80,41 poin (0,50%) ke level 16.094,03.
  • Indeks Straits Times bertambah 12,88 poin (0,41%) ke level 3.147,24.
sumber: detik.com

Mandiri Sekuritas: IHSG Menguat Dalam Jangka Pendek

Jakarta -Pasar saham Amerika Serikat (AS) masih melanjutkan tren penguatannya, sehari sebelum libur Natal. Kamis dini hari lalu, Dow Jones Industrial Average tercatat menguat +0,75% ke level 16.479,88, sementara S&P 500 naik sebesar +0,47% ke posisi 1.842,02. Sedangkan indeks saham Asia pagi ini juga tidak diperdagangkan, karena menyambut libur Natal. Dari pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil menguat tipis +0,15% ke level US$99,70 per barel. Sedangkan harga emas Comex turun -0,27% ke posisi US$1.209 per troy ounce pada perdagangan semalam. Dari dalam negeri, transaksi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) diproyeksikan sepi, menyusul adanya libur Natal dan Tahun Baru.
Di sisi lain, pergerakan rupiah terhadap dolar AS masih menjadi sentimen utama yang dapat mempengaruhi gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), ditengah minimnya sentimen positif dalam negeri. Melihat kondisi itu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi rebound setelah pada perdagangan selasa melemah dan kembali membentuk hammer candle yang menunjukkan buyers gain control.
Dalam jangka pendek, IHSG berpotensi membentuk inverted head and shoulders pattern dengan neckline konfirmasi di 4.250. Kisaran IHSG hari ini akan berada dalam support 4.183 dan resistance 4.215/4.230. (detik.com)

Ada Sentimen Positif dari Pasar Global

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa lalu berhasil keluar dari zona merah dan naik 13 poin berkat aksi beli selektif. Perdagangan berjalan sepi karena banyak investor yang sudah meliburkan diri sejak awal pekan ini.
Mengakhiri perdagangan terakhir sebelum Natal, Selasa (24/12/2013), IHSG naik 13,226 poin (0,32%) ke level 4.202,834. Sementara Indeks LQ45 menguat 4,132 poin (0,59%) ke level 701,197.
Semalam Indeks Dow Jones dan S&P 500 di Wall Street kembali mencetak rekor tertingginya sepanjang masa. Kali ini didorong penguatan saham-saham retail yang melonjak berkat musim belanja akhir tahun.
Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones melompat 122,33 poin (0,75%) ke level 16.479,88. Indeks Standard & Poor's 500 bertambah 8,70 poin (0,47%) ke level 1.842,02. Indeks Komposit Nasdaq naik 11,76 poin (0,28%) ke level 4.167,18.
Hari ini IHSG diprediksi bergerak menguat ditopang oleh positifnya sentimen dari bursa global dan spekulasi aksi window dressing jelang akhir tahun. Minat jual investor domestik masih ada.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 melemah 72,13 poin (0,45%) ke level 16.102,31. 
  • Indeks KOSPI turun 5,13 poin (0,26%) ke level 1.994,17. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
 
Semesta Indovest
Bursa AS ditutup menguat pada tadi malam dengan indeks Dow Jones naik 122,33 poin atau 0,75%, S&P 500 naik 0,47%, dan Nasdaq naik 0,28%. Penguatan indeks ditopang oleh baiknya data jobless claim yang lebih kecil dari perkiraan menimbulkan harapan akan semakin membaiknya pasar tenaga kerja. Selain itu durable goods order dan penjualan rumah tercatat menguat melebihi ekspektasi.
Bursa eropa ditutup posotif terimbas baiknya data ekonomi AS da juga data pertumbuhan ekonomi negara-negara uni eropa yang mulai membaik, disamping itu kekhawatiran pada kurangnya likuiditas di China sudah usai setelah PBOC menyuntikan dana US$ 4,7 miliar lewat open market operation.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan berpotensi untuk bergerak menguat ditopang oleh baiknya sentimen positif regional dan spekulasi aksi window dressing jelang akhir tahun. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain ANTM, INCO, BUMI, KLBF, BEST
 
Trust Securities
Sempat mengalami pelemahan di awal perdagangan seiring masih adanya aksi jual, laju IHSG jelang akhir perdagangan dapat kembali positif seiring suasana hijau mayoritas laju bursa saham Asia jelang libur Natal.
Pelemahan yang sempat terjadi di awal perdagangan juga terpantau mulai berkurang. Meskipun ada penurunan volume dan transaksi karena kemungkinan pelaku pasar sudah ada yang mulai meninggalkan pasar untuk liburan Natal namun, ada pula sebagian pelaku pasar yang mulai memanfaatkan pelemahan harga-harga saham untuk positioning sehingga memicu aksi beli hingga akhir perdagangan dan berimbas pada berbalik arahnya IHSG di zona hijau. Pembukaan pasar saham Eropa yang positif turut membantu penguatan IHSG. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4206,64 (level tertingginya) jelang pre closing dan menyentuh level 4174,46 (level terendahnya) jelang akhir sesi 1 dan berakhir di level 4202,83.
Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Jumat (27/12) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4162-4189 dan resistance 4210-4218. Berpola menyerupai hammer di atas lower bollinger bands (LBB). MACD masih tertahan uptrend dengan histogram negatif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba bertahan dari penurunan. IHSG sempat berada di dalam kisaran target support (4138-4175) namun, dapat kembali menguat dan masuk dalam target resisten (4196-4210). Meski peluang window dressing sangat tipis namun, terlihat keinginan IHSG untuk rebound. Diharapkan keinginan ini dapat bertahan pasca libur Natal nanti. (detik.com)

Trust Securities: IHSG Ada Keinginan untuk Rebound

Jakarta -Sempat mengalami pelemahan di awal perdagangan seiring masih adanya aksi jual, laju IHSG jelang akhir perdagangan dapat kembali positif seiring suasana hijau mayoritas laju bursa saham Asia jelang libur Natal.
Pelemahan yang sempat terjadi di awal perdagangan juga terpantau mulai berkurang. Meskipun ada penurunan volume dan transaksi karena kemungkinan pelaku pasar sudah ada yang mulai meninggalkan pasar untuk liburan Natal namun, ada pula sebagian pelaku pasar yang mulai memanfaatkan pelemahan harga-harga saham untuk positioning sehingga memicu aksi beli hingga akhir perdagangan dan berimbas pada berbalik arahnya IHSG di zona hijau. Pembukaan pasar saham Eropa yang positif turut membantu penguatan IHSG. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4206,64 (level tertingginya) jelang pre closing dan menyentuh level 4174,46 (level terendahnya) jelang akhir sesi 1 dan berakhir di level 4202,83.
Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Jumat (27/12) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4162-4189 dan resistance 4210-4218. Berpola menyerupai hammer di atas lower bollinger bands (LBB). MACD masih tertahan uptrend dengan histogram negatif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba bertahan dari penurunan. IHSG sempat berada di dalam kisaran target support (4138-4175) namun, dapat kembali menguat dan masuk dalam target resisten (4196-4210). Meski peluang window dressing sangat tipis namun, terlihat keinginan IHSG untuk rebound. Diharapkan keinginan ini dapat bertahan pasca libur Natal nanti. (detik.com)

Semesta Indovest: Ada Window Dressing,IHSG Menguat

Jakarta -Bursa AS ditutup menguat pada tadi malam dengan indeks Dow Jones naik 122,33 poin atau 0,75%, S&P 500 naik 0,47%, dan Nasdaq naik 0,28%. Penguatan indeks ditopang oleh baiknya data jobless claim yang lebih kecil dari perkiraan menimbulkan harapan akan semakin membaiknya pasar tenaga kerja. Selain itu durable goods order dan penjualan rumah tercatat menguat melebihi ekspektasi.
Bursa eropa ditutup posotif terimbas baiknya data ekonomi AS da juga data pertumbuhan ekonomi negara-negara uni eropa yang mulai membaik, disamping itu kekhawatiran pada kurangnya likuiditas di China sudah usai setelah PBOC menyuntikan dana US$4,7 milyar lwat open market operation.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan berpotensi untuk bergerak menguat ditopang oleh baiknya sentimen positif regional dan spekulasi aksi window dressing jelang akhir tahun. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain ANTM, INCO, BUMI, KLBF, BEST (detik.com)

Wall Street Cetak Rekor Lagi, Didorong Saham Retail

New York -Indeks Dow Jones dan S&P 500 di Wall Street kembali mencetak rekor tertingginya sepanjang masa. Kali ini didorong penguatan saham-saham retail yang melonjak berkat musim belanja akhir tahun.
Selain itu, pengangguran di Amerika Serikat (AS) juga turun 42.000 menjadi 338.000 orang, posisi terendahnya dalam satu bulan terakhir. Angka ini di bawah prediksi analis yaitu sebanyak 345.000 jiwa.
"Tidak ada alasan untuk melepas saham, tapi juga tidak ada alasan lain untuk terus memburu saham karena sudah mulai mahal," kata Kim Forrest, analis senior dari Fort Pitt Capital Group di Pittsburgh, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (27/12/2013).
Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones melompat 122,33 poin (0,75%) ke level 16.479,88. Indeks Standard & Poor's 500 bertambah 8,70 poin (0,47%) ke level 1.842,02. Indeks Komposit Nasdaq naik 11,76 poin (0,28%) ke level 4.167,18.
Indeks Dow Jones mencetak rekor tertinggi dalam enam perdagangan berturut-turut, sementara S&P 500 empat hari berturut-turut. Dow Jones sempat tembus rekor intraday di 16.483, sedangkan S&P 500 di 1.842,84. (detik.com)

Tapering Fed Lanjutan Gerus Rupiah

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (27/12/2013) diprediksi melemah terbatas. Tapering Fed lanjutan jadi pemicunya.
Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, secara umum, karena banyak pelaku pasar yang libur Natal dan Tahun Baru, rupiah tidak akan mengalami pergerakan yang berarti. Namun demikian, kata dia, hingga akhir 2013, akan ada data AS yang dirilis sehingga bisa menjadi penentu arah rupiah.
Sebab, kata dia, data ekonomi AS akan menjadi indikasi seberapa agresif tapering The Fed pada 2014. "Karena itu, rupiah cenderung melemah terbatas dalam kisaran 12.170 hingga 12.220 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.
Lebih jauh Firman menjelaskan, pada Selasa (24/12/2013) malam sudah dirilis data durable good orders dan penjualan rumah AS yang sudah diprediksi membaik. "Kondisi ini tentu mendukung tapering Fed lebih lanjut sehingga masih bisa memberikan tekanan negatif untuk rupiah," ujarnya.
Hanya saja, di sisi lain, Kamis (26/12/2013) AS merilis data klaim pengangguran yang sudah diprediksi mengalami kenaikan tipis sehingga bisa mengurangi kecemasan tapering lebih lanjut. "Namun demikian, secara umum data AS masih mendukung ekspektasi berlanjutnya pemulihan ekonomi AS dan menopang ekspektasi berakhirnya stimulus pada 2014. Karena itu, dolar AS cenderung kuat," tandas dia.
Tapi, kata dia, pelemahan rupiah tidak akan terlalu tajam karena mayoritas pelaku pasar sudah libur. Pergerakan rupiah pun idak akan terlalu fluktuatif meski dibayangi tapering Fed lebih lanjut.
Apalagi, menurut dia, pasar juga menunggu data ekonomi dalam negeri yang akan dirilis 2 Januari 2014. Pasar ingin melihat, apakah ada perbaikan kondisi ekonomi atau tidak. "Rupiah cenderung melemah tapi tidak akan banyak mengalami pergerakan karena faktor libur," timpal dia.
Pengaruh ke pasar yang paling besar berpeluang terjadi awal 2014 kalaupun data AS cenderung positif hingga akhir 2013. "Rupiah cenderung bergerak pada kisaran 12.200 per dolar AS. Rupiah belum mendapat katalis positif hingga pasar mendapat data ekonomi Indonesia awal 2014," papar dia.
Lebih jauh dia menjelaskan, jika hanya memfaktorkan ekonomi AS cukup positif untuk dolar AS. Apalagi, data pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) untuk kuartal III-2013 revisi terakhir naik ke 4,1% dari prediksi 3,6%. "Begitu juga dengan data belanja konsumen dan sentimen konsumen AS," ucapnya.
Keagresifan tapering Fed lebih lanjut, kata dia, akan tergantung pada membaiknya kondisi ekonomi AS. "Program pembelian obligasi pun akan diakhiri pada akhir 2014. Pertengahan 2013, Gubernur The Fed sudah mensinyalkan program pembelian obligasi bisa berakhir pada pertengahan 2014," tuturnya.
Sejauh ini, menurut Firman, pasar memprediksi, meski stimulus itu tidak dihentikan pada pertengahan tahun depan, akan benar-benar dihentikan pada akhir 2014. "Secara umum, tapering The Fed berpeluang berlanjut," tegas dia.
Total pembelian obligasi Fed terakhir sebesar US$75 miliar. Karena itu, angkanya bisa dikurangi yang keputusannya hampir akan terjadi pada setiap pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) hingga programnya berakhir. "Sebab, tapering memang tidak bisa berlanjut selamanya," ungkap dia.
Dia menegaskan, kalau kondisi ekonomi AS terus membaik atau setidaknya stabil, pembelian obligasi berakhir di penghujung 2014. "Belum lagi, awal 2014 akan ada rotasi pimpinan voter kebijakan pada FOMC dan Gubernur Fed yang baru," papar Firman.
Meski Gubernurt Fed yang baru, Janet Yellen cenderung dovish (pro-moneter longgar), ada dua petinggi Fed yang menjadi voter baru. Dua voter ini cukup hawkish (pro moneter ketat). "Karena itu, mayoritas anggota voter FOMC pada 2014 cenderung hawkish. Walaupun, Gubernur The Fed baru Janet Yelen masih cenderung dovish," imbuhnya.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (24/12/2013), nilai tukar rupiah ditutup melemah 10 poin (0,08%) ke posisi 12.190/12.210 dari posisi sehari sebelumnya 12.180/12.200.
Sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terlemahnya 12.240/12.255 dari posisi terkuatnya 12.190 yang merupakan level penutupan dari posisi pembukaan 12.220 per dolar AS.

Bursa AS Positif, Klaim Pengangguran Turun

INILAH.COM, New York - Bursa saham AS menguat memperpanjang rekor pada Jumat (27/12/2013) dini hari tadi.
Penguatan seiring penurunan klaim pengangguran pada pekan terakhir. Indeks Dow Jones naik 0,8% ke 16.479,88. Penguatan ini sebagai kenikan ke 50 di tahun ini. Untuk indeks S&P naik 0,5% ke 1.842,02. Sementara indeks Nasdaq naik 0,3% ke 4.167,18. Demikian megutip marketwatch.com.
Penguatan Dow mendapat dukungan dari saham JP Morgan Chase & Co 0,1%. Sentimen positif datang dari data klaim pengangguran yang turun 42.000 menjadi 338.000. Rata-rata klaim pengangguran dalam empat pekn mengalami kenaikan 4.250 ke 384.000. Data tersebut menunjukkan proxy rendah. Banyak pekerja yang mendapatkan kepercayaan di pasar tenaga kerja.
Di pasar obligasi, imbal hasil Treasury untuk 10 tahun mencapai 3 persen untuk pertama kalinya sejak September. Pemicunya karena harga bergerak lebih tinggi setelah keputusan Fed mengurangi stimulus moneter sebesar US$10 milir dari US$85 miliar.

Thursday, December 26, 2013

Bursa Asia Masih Respon Positif Data AS

INILAH.COM, Hong Kong - Bursa saham Asia mayoritas menguat pada perdagangan Kamis (26/12/2013). Investor optimis dengan prospek ekonomi global seiring data ekonomi AS pada Selasa kemarin.
Indeks Nikkei naik 0,9%, indeks Shanghai melemah 0,9%, indeks Kospi menguat 0,1%. Sementara bursa Australia, Selndia Baru, Hong Kong dan Jakarta turun. Sebagian merayakan Boxing Day dan Hari Keagamaan Natal. Demikian mengutip cnbc.com.
Indeks mendapat dukungan dari data pesanan barang tahan lama yang naik di bulan November 2013. Sementara indikasi pengeluaran bisnis untuk barang modal juga mengalami kenaikan terbesar selama hampir satu tahun terakhir.
Data barang tahan lama AS menunjukkan peningkatan. Pesanan pesawat dan peralatan transportasi naik 3,5 persen di bulan November. Ekonom hanya memiliki ekspektasi naik 2 persen. Sementara harga rumah AS untuk bulan Oktober naik 8,2% dari periode yang sama di tahun 2012. Sedangkan untuk bulan September 2013 naik 0,5%.
Indeks Nikkai di Tokyo melanjutkan penguatan menunju level tertinggi dalam enam tahun terakhir. Rekor tersebut tercapai setelah naik dalam empat kali perdagangan terakhir berkat dukungan pelemahan yen ke 104,84 yen per dolar dari level terendah pekan sebelumnya 104,64 yen per dolar.
Sementara bursa Shanghai melemah 2.100 poin setelah bank sentral China melakukan operasi pasar terbuka senilai US$49 miliar pada awal pekan ini. People's Bank of China saat ini memiliki kelebihan cadangan mencapai 1,5 triliun yan atau sekitar US$219 miliar.
Kebijakan ini memberikan tekanan terhadap saham bank seperti Merchants Bank yang turun 2 persen lebih dan saham Minsheng Bank merosot 1 persen. Investor juga mereson proyeksi pertumbujhan ekonomi tahun ini mencapai 7,6% atau melebihi target pemerintah 7,5%.
Sedangkan indeks Kospi di Seoul menguat meski hanya 0,1%. Indeks Kospi mengalami reli dalam enam kali perdagangan terakhir menunju level tertinggi dalam sebulan terakhir. Pelemahan yen memicu penurunan saham eksportir seperti sahan Hyundai Motor dan Samsung Electronics masing-masing 0,2%.
Sementara bursa saham AS berakhir lebih tinggi pada perdagangan Selasa (24/12/2013) dini hari tadi. Penguatan seiring data pesanan barang tahan lama yang positif.
Indeks Dow Jones memperbaiki rekor penutupan setelah naiik 0,3% ke 16.357,55. Indeks S&P menguat 0,2% ke 1.833,32. Sementara indeks Nasdaq naik 0,2% ke 4.155,42.

Saham Emiten Properti dan Perbankan Bakal Melambat Tahun Depan

Jakarta -Kinerja emiten di sektor properti dan perbankan diperkirakan bakal melambat di tahun depan. Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) hingga ke angka 7,5% membuat perbankan berlomba-lomba menaikkan suku bunga kreditnya. Hal ini ikut menekan permintaan konsumen terhadap kredit perbankan.
"Tahun depan properti dan perbankan akan melambat pertumbuhannya. BI rate terus naik, bank kan jadi naikin suku bunga, orang pada mengurangi ambil kredit," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada kepada detikFinance di Jakarta, Selasa (24/12/2013).
Selain itu, Reza menyebutkan, sektor properti juga diperkirakan bakal melambat di tahun depan. Kebijakan BI soal Loan To Value (LTV), pelemahan rupiah menjadi bagian dari indikator melambatnya sektor properti di tahun depan.
"Ini imbas dari kebijakan BI soal LTV salah satunya, pelemahan rupiah juga," ujarnya.
Sementara itu, beberapa sektor yang justru bakal cerah di tahun depan adalah sektor konsumsi, media, dan perdagangan.
Adanya pemilu di tahun depan membuat permintaan di sektor media semakin tinggi.
Sedangkan sektor konsumsi dan perdagangan juga bakal meningkat tahun depan mengingat daya beli masyarakat yang semakin tinggi.
"Sektor media akan banyak permintaan tahun depan karena pemilu. Konsumsi dan perdagangan permintaan terus tinggi," cetusnya. (detik.com)

Pertamina Bidik Pendapatan Rp 830 Triliun di 2014, Naik 6%

Jakarta -PT Pertamina (Persero) menargetkan pendapatan (omzet) tahun depan senilai US$79 miliar atau setara dengan Rp 830 triliun dengan asumsi kurs rupiah terhadap dolar Rp 10.500/US$. Angka pendapatan tersebut lebih tinggi sekitar 6% dibandingkan dengan prognosa pendapatan 2013.
Selain itu, target laba bersih Pertamina 2014 sebesar US$ 3,44 miliar atau kurang lebih Rp 36,12 triliun..
Dalam keterangan tertulis perseroan, Kamis (26/12/2013), target laba tersebut tergambar dalam Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina mengenai Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) PT Pertamina (Persero) tahun 2014 di Jakarta, Senin (23/12/2013).
Dalam RKAP 2014, Pertamina juga menargetkan pertumbuhan aset konsolidasian menjadi sebesar US$52,6 miliar, atau naik sekitar 13% dari tahun ini.
Dengan nilai pendapatan tersebut, laba usaha perusahaan diperkirakan mencapai US$6,67 miliar. Adapun, laba bersih perusahaan pada 2014 ditargetkan bisa mencapai US$3,44 miliar. Target peningkatan pendapatan dan juga laba usaha didasarkan pada proyeksi pencapaian semua lini bisnis Pertamina, baik hulu maupun hilir.
Bisnis hulu Pertamina tahun depan diperkirakan bisa menyumbangkan lebih dari 50% dari total laba usaha, terutama dipicu oleh peningkatan produksi dari kegiatan merger dan akuisisi maupun lapangan eksisting.
Pertamina akan memproduksikan sekitar 284.000 barel per hari minyak dan 1.567 MMscfd gas bumi atau setara dengan 554.700 barel setara minyak per hari (boepd). Peningkatan produksi juga ditargetkan pada bisnis panas bumi yaitu menjadi 3.036 GWh.
Adapun pada bisnis hilir Pertamina, target pendapatan akan didukung oleh peningkatan penjualan pada BBM retail non subsidi dan juga bisnis aviasi yang semakin menjanjikan seiring dengan peningkatan jumlah penerbangan domestik dan internasional.
Bisnis petrokimia juga akan semakin agresif dalam kegiatan pemasaran, serta bisnis pelumas Pertamina yang tahun ini dilakukan spin off dari unit bisnis menjadi anak perusahaan, yaitu PT Pertamina Lubricants.
Bisnis gas perusahaan juga diperkirakan tumbuh signifikan terutama disokong oleh peningkatan bisnis niaga sekitar 374% seiring dengan kebijakan sinergi antar Anak Perusahaan Pertamina untuk memaksimalkan nilai tambah bisnis gas dari hulu, transportasi hingga kegiatan niaganya. Bisnis CNG diproyeksikan akan meningkat sejalan dengan mulai gencarnya program konversi BBM ke bahan bakar gas di sektor transportasi oleh pemerintah.
Untuk menunjang target-target pertumbuhan tersebut, Pertamina merencanakan belanja modal sebesar US$7,85 miliar pada 2014. Dana sebesar itu akan dialokasikan sebesar 48% untuk bisnis hulu, 22,2% untuk kegiatan pengembangan bisnis, 13,4% bisnis gas, 6,4% untuk bisnis pengolahan, 6,1% untuk kegiatan pemasaran dan niaga, serta sekitar 3,9% untuk bisnis petrokimia dan anak perusahaan lainnya. (detik.com)