korea by dewanti

Friday, December 6, 2013

Data AS di Atas Ekspektasi, Rupiah Tiarap Lagi

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (6/12/2013) diprediksi melemah. Membaiknya data ekonomi AS jadi pemicunya.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, potensi pelemahan rupiah akhir pekan ini, salah satunya dipicu oleh rilis data pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) AS semalam. Angkanya sudah diperkirakan mengalami revisi positif ke 3,1% dari revisi sebelumnya 2,8%.
Begitu juga dengan data Jobless Claims. "Karena itu, rupiah cenderung melemah dalam kisaran 11.850 hingga 12.115 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.
Kenyataannya, PDB AS dirilis melampaui ekspektasi ke level 3,6%. Begitu juga dengan Jobless Claims AS turun 23 ribu ke level 298 di bawah level psikologis 300 ribu.
Kemungkinan, menurut Christian, perbaikan pertumbuhan ekonomi AS masih stabil hingga tahun depan. "Perbaikan ekonomi AS ini yang masih terus berpotensi mendorong capital outflow dan spekulasi penguatan terhadap dolar AS sehingga jadi tekanan negatif bagi rupiah," ujarnya.
Dia menegaskan, risiko pelemahan rupiah karena secara keseluruhan, data-data ekonomi AS yang semakin membaik masih mendominasi sentimen penguatan dolar AS. "Meskipun, data non-farm payrolls AS sudah diprediksi melemah," timpal dia.
Lalu, penguatan dolar AS juga dipicu oleh arus capital outflow dan spekulasi di dalam negeri atas korporasi yang masih terus melakukan pembelian dolar AS terkait permintaan mata uang ini di akhir tahun.
"Sejauh ini, Bank Indonesia tampak tidak melakukan intervensi pasar kecuali tiga hari lalu. "BI tampak mengintervensi saat rupiah tembus 12.000 untuk pertama kalinya," ujar dia.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (5/12/2013) ditutup menguat 25 poin (0,20%) ke posisi 11.950/11.975 dari posisi sehari sebelumnya 11.975/11.990.
Sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terlemahnya 12.035 dengan level terkuat 11.910 dari posisi pembukaan 12.035 per dolar AS.