Jakarta - Bursa dunia dalam tren pelemahan dapat kembali memberikan tekanan. IHSG masih berada di kisaran yang negatif diikuti naiknya minat jual asing dengan mencoba level psikologis 4,200 kemarin. Akan tetapi, adanya beberapa level support diharapkan dapat menahan penurunan ini. Maka, kami memperkirakan IHSG masih akan mixed cenderung turun hari ini.
BBKP Rencana rights issue
PT Bank Bukopin (BBKP) berencana menerbitkan 2.65 juta lembar saham (25% saham) melalui proses rights issue dengan target perolehan dana mencapai Rp 1.7 Triliun. Harga penawaran berkisar antara Rp 650-700 per lembar saham. Seluruh dana hasil emisi akan dialokasikan untuk mendukung struktur permodalan bank, memperkuat CAR.
BUMI Private placement
PT Bumi Resources (BUMI) akan menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement. BUMI akan menerbitkan 13.67 miliar saham baru (39.68% saham) dengan harga Rp 425 per saham dan target perolehan dana Rp 5.8 Triliun. BUMI akan meminta persetujuan pemegang saham pada 20 Desember 2013 melalui RUPSLB. Aksi ini merupakan strategi BUMI untuk membayar utang dengan saham. Kreditur BUMI yang akan ambil bagian dalam private placement adalah China Investment Corporation (CIC). Pada 9 Oktober 2013, BUMI menyatakan telah menandatangani perjanjian penyelesaian utang dengan CIC. Total utang BUMI ke CIC senilai US$ 1.78 miliar. Dalam perjanjian, CIC akan mengambil US$ 150 juta. Diluar CIC, BUMI masih memiliki kreditur lain, China Development Bank, Credit Suisse dan Axis Bank Limited.
EXCL Rencana penjualan menara
Setelah mendapatkan izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk akuisisi PT Axis Telekom, PT XL Axiata (EXCL) berencana menjual menara telekomunikasi pada tahun depan sebagai salah satu opsi mendapatkan dana untuk membeli Axis senilai US$ 865 Juta. EXCL memiliki beberapa opsi untuk pendanaan, salah satu opsi adalah menjual menara Axis atau menara milik sendiri. Hingga kini EXCL memiliki 7,000-8,000 menara sementara Axis memiliki sekitar 4,000 menara tetapi sebagian telah dijual Axis. Alternatif lain adalah pendanaan dari pemegang saham, pinjaman bank maupun rights issue. EXCL menargetkan pembelian Axis akan selesai pada 1Q 2014.
TBIG Emisi obligasi
PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) telah mendapat pernyataan efektif untuk menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai total Rp 4 Triliun dimana untuk tahap pertama akan diterbitkan obligasi senilai Rp 740 Miliar yang terdiri dari 2 seri. Seri A bertenor 370 hari senilai Rp 550 Miliar menawarkan kupon 9% dan Seri B bertenor 3 tahun senilai Rp 190 Miliar menawarkan kupon 10%. Fitch memberi peringkat AA- dengan outlook stabil terhadap rencana emisi obligasui TBIG. Sekitar 50% dana hasil emisi obligasi akan dialokasikan untuk pembayaran utang dan sisanya untuk mendukung belanja modal berupa pembangunan menara telekomunikasi baru. (detik.com)