Jakarta -Setelah sempat bergerak di teritori negatif, IHSG kemarin kembali melanjutkan penguatannya ditutup di 4477,489 menguat 25 poin (0,56%). Penguatan IHSG kemarin terutama dipicu aksi beli atas saham-saham perbankan unggulan seperti BMRI dan BBRI, saham sektor konsumsi seperti INDF, dan saham pertambangan. Aksi beli terutama merespon pencapaian laba 2013 sejumlah emiten sektoral yang mulai dirilis akhir bulan ini. Aksi beli asing dengan nilai pembelian bersih hingga Rp373,56 miliar menjadi pendorong utama penguatan IHSG.
Penguatan IHSG kemarin juga sejalan dengan pergerakan positif di bursa utama Asia. Tren positif bursa Asia seiring dengan redahnya kekhawatiran pasar atas pengetatan likuiditas di China setelah otoritas moneter negara tersebut melakukan intervensi hingga USD42 miliar di pasar antar-bank yang berdampak turunnya tingkat bunga jangka pendek. Selain faktor China, sentimen positif juga ditopang langkah IMF menaikkan perkiraan pertumbuhan global tahun ini menjadi 3,7% dari perkiraan sebelumnya 3,6%. Sementara tadi malam Wall Street bergerak bervariasi dalam rentang terbatas. Indeks DJIA terkoreksi 0,25% di 16373,34 dipicu penurunan harga saham IBM setelah pasar kecewa atas pencapaian pendapatannya 4Q13. Sedangkan indeks S&P memguat tipis 0,06% di1844,86.
Pada perdagangan hari ini IHSG masih berpeluang menguat namun rawan aksi ambil untung. Pasar tengah menanti data aktivitas manufaktur China, HSBC Flash Manufacturing Index, yang diperkirakan naik ke 50,6 dari bulan lalu di 50,5. Saham-saham berbasiskan komdoitas masih berpeluang menguat. IHSG akan bergerak dengan support di 4450 dan resisten di 4505. (detik.com)