Jakarta -Awal pekan ini (27/01) IHSG kembali terkoreksi cukup dalam. IHSG terkoreksi sebesar 114.56 poin ke level 4,322.78 atau turun 2.58%. Pelemahan tersebut seiring dengan melemahnya bursa global dan regional serta nilai tukar Rupiah yang terus terdepresiasi. Melambatnya ekonomi di negara-negara berkembang terutama China, di mana pada pekan lalu data-data ekonomi China yang dirilis kurang memuaskan memicu investor untuk menarik dananya dari pasar saham serta muncul kembali kekuatiran krisis likuiditas di negara tersebut. Selain itu, Neraca perdagangan Jepang mengalami rekor defisit menjadi ¥-1302 miliar dari sebelumnya ¥-1293 miliar ikut menekan IHSG. Semua sektor yang ada di BEI mengalami pelemahan dengan sektor properti yang memimpin pelemahan terdalam sebesar 3.30%. Sementara itu, investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp285 miliar.
Sementara itu semalam bursa Wall Street ditutup kembali melemah, di mana Indeks Dow Jones turun sebesar 0,26% ke 15,837.88, Indeks S&P turun 0,49% menjadi 1,781.56 dan indeks Nasdaq juga turun 1,08% ke level 4,083.61. Investor mengantisipasi terhadap Rapat The Fed pada pertengahan minggu ini mengenai program stimulus The Fed. Ekspektasi terhadap pengurangan stimulus semakin besar karena didorong rilis data markit services PMI AS yang naik dari 55.7 menjadi 56.6 dan Dallas Fed Manufatcuring Index yang juiga naik menjadi 3.8 dari sebelumnya 3.7. Di samping itu, perlambatan ekonomi China yang ditandai turunnya GDP China dan manufaktur China yang mengalami kontraksi membuat investor melakukan aksi jual untuk mengamankan aset mereka. Sementara itu, data ekonomi yang dirilis seperti: new home sales yang turun menjadi 414.000 dari sebelumnya 445.000 juga menjadi katalis penggerus bursa Wall Street semalam.
Hari ini kami perkirakan IHSG akan bergerak variatif dan berpotensi rebound sementara karena mengingat sudah 2 hari berturutturut sudah turun signifikan serta IHSG membuat gap di level antara 4360-4437. Namun masih harus diwaspadai aksi profit taking. Bursa Asia pagi ini dibuka rebound. Secara teknikal, IHSG membentuk hammer dan berada di bawah area middle bolingger bands. Indikator MACD bergerak mendatar dengan histogram negatif memendek, indikator stochastic masih berada di area overbought. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support di level 4,290 dan resistance di level 4,410. (detik.com)