INILAH.COM, Jakarta Saham-saham di sektor komoditas dinilai sudah balik arah menguat. Jika bursa regional mendukung, saham-saham tersebut bisa menguat lebih kencang.
Pada perdagangan Senin (20/1/2014) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 19,34 poin (0,44%) ke posisi 4.431,572. Intraday terendah 4.407,877 dan tertinggi 4.435,968.
Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan, sejauh ini saham komoditas terlihat sudah reversal. "Kalau market besok naik, kalau Dow Jones Industrial Average (DJIA) nanti malem naik, saham-saham batubara dan CPO sepertinya bisa rebound lebih kencang lagi," kata dia di Jakarta, Senin (20/1/2014).
Problemnya, kata dia, kalau melihat Hang Seng Index (HSI) ditutup di bawah 23.000 lagi. "Sepertinya, market sudah antisipasi DJIA nanti malam mau turun," ujarnya.
Padahal, Satrio menilai, data Produk Domestik Bruto (PDB) China yang dirilis tadi pagi tidak begitu negatif. "Memang, petumbuhan ekonomi China adalah yang terendah sejak taun 2000-an. Akan tetapi, karena pertumbuhannya masih di atas ekspektasi, sentimen sebenarnya positif. HSI malah turun hingga di bawah support," papar dia.
Saham PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) dan PT Jasa Marga (JSMR)? "Sudah masuk di kisaran resisten. Terlalu beresiko untuk beli baru," timpal Satrio.
Saham-saham Bank? "Retracement 50% belum kena. Saya belum kepingin untuk belanja. Posisi yang hari Jumat sempat saya lakukan, malah sudah ada yang saya lepas sebagian. Saya ikutan Hang Seng, antisipasi DJIA koreksi," tuturnya.
Sementara itu, investor asing, sudah dalam posisi net buy lagi. Net sell hari Kamis-Jumat pekan lalu sudah mereka buyback. "Problemnya memang ada di regional. Selama DJIA belum break new high lagi, sepertinya market masih cenderung konsolidasi. Kita hanya bisa nunggu harga masuk kisaran support, baru kita bisa belanja," imbuh Satrio.