korea by dewanti

Tuesday, March 11, 2014

Sektor Properti Belum Berpotensi Terjadi Bubble

INILAHCOM, Jakarta - PT Sinar Mas Land melihat Indonesia masih memiliki potensi bubble di sektor properti. Meskipun ada lonjakan harga perumahan.
Managing Director Corporate Strategy dan Services Sinar Mas Land, Ishak Chandra menuturkan parameter terjadinya bubble properti, salah satunya yaitu investor tidak sanggup lagi membayar iuran atas properti yang diambil kepada bank.
"Mereka (investor) tidak dapat menjual propertinya atau disewakan secara cepat sehingga tidak mampu bayar iuran (angsuran) dan terjadi bubble properti," kata Ishak di Jakarta, Senin (10/3/2014).
Menurut Ishak, para investor atau pembeli properti di Indonesia memiliki fundamental keuangan yang kuat. Jadi tetap mampu membayar iurannya kepada perbankan.
"Investor tidak menjual propertinya secara forced sell tetapi akan meng-hold. Ini karena fundamentalnya kuat," ucap dia.
Ishak menjelaskan, jika Indonesia terjadi bubble properti dan pada titik tertentu, permintaan akan terhambat atau terjadi kelebihan pasokan rumah sehingga harga mulai menurun. "Inilah yang kemudian diartikan gelembung mulai menyusut. Situasi ini bisa terjadi dalam skala lokal maupun global, dan pecahnya gelembung properti ini mampu menimbulkan resesi ekonomi," ujar dia.