korea by dewanti

Tuesday, March 11, 2014

Wall Street Terimbas Lemahnya Data Ekonomi China

New York -Saham-saham di bursa Wall Street jatuh terpeleset lemahnya data ekonomi China dan Jepang. Aksi jual yang terjadi cukup membuat indeks terseret ke zona merah.
Sebelumnya pasar saham Asia dan Eropa juga sudah kehilangan pijakan dan berakhir di zona merah gara-gara data inflasi China yang melemah serta defisit perdagangan Februari yang mencapai US$ 23 miliar. Padahal analis memprediksi China bisa surplus US$ 11,9 miliar.
"Pelaku pasar mengamankan diri melihat lemahnya data ekspor China, itu berarti pertumbuhan ekonomi China akan melambat," kata Jack Ablin, kepala investasi pasar dari BMO Private Bank dikutip AFP, Selasa (11/3/2014).
Sementara di Jepang, ekonominya melambat jadi hanya 0,2% di triwulan IV-2013 dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 0,3%.
"Saham-saham sudah naik tinggi di Februari. Pelaku pasar memang sudah dalam posisi untuk ambil untung," ujarnya.
Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones turun 33,43 poin (0,20%) ke level 16.419,29. Indeks S&P 500 menipis 0,86 poin (0,05%) ke level 1.877,18, sementara Indeks Komposit Nasdaq berkurang 1,77 poin (0,04%) ke level 4.334,44. (detik.com)