Jakarta -Di tengah sentimen negatif yang melanda laju bursa saham global yang juga berimbas negatif ke Asia dan dibarengi dengan penilaian masih lemahnya pertumbuhan Asia; lalu ditambah dengan berita negatif dari dalam negeri berupa rencana pemerintah yang ingin menaikkan royalti batubara sebesar 10%-13,5%; rencana MenKeu untuk memastikan terbitnya peraturan kenaikan PPnBM mobil mewah yang juga dibarengi dengan PPnBM gadget telekomunikasi; hingga melambatnya pertumbuhan M2 (uang beredar) pada Februari 2014, laju IHSG justru mampu berbalik menguat mengalahkan perkiraan kami sebelumnya. Dalam perkiraan kami, ekspektasi akan tetapnya BI rate, maraknya pemberitaan dividen, dan terutama akan amannya penyelenggaraan Pemilu Legislatif dalam waktu dekat ini mampu berikan angin segar dan IHSG pun mampu berbalik menghijau. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4930,88 (level tertingginya) di awal sesi 2 dan menyentuh level 4852,98 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4921,04. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Selasa (8/4) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4848-4885 dan resisten 4935-4948. Mat hold di bawah upper bollinger band (UBB). MACD mencoba kembali bergerak naik dengan histogram negatif yang memendek. RSI, Stochastic, dan William's %R mencoba bertahan naik. Laju IHSG mampu bertahan di atas kisaran support (4828-4846) dan bahkan sempat melewati target kisaran resisten (4868-4900) sehingga dapat membuka peluang kenaikan lanjutan. Akan tetapi, tetap harus mewaspadai kemungkinan pembalikan arah karena penguatan ini terjadi di tengah sentimen negatif.(detik.com)