Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini ditutup anjlok 2%. Apa sebabnya?
Analis pasar modal dari PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, pelemahan yang terjadi sebenarnya masih wajar. Maklum, beberapa hari sebelumnya Indeks sempat mengalami tren penguatan (rally). Bahkan IHSG sempat mencapai titik tertinggi di 5.091,317 poin.
"Ini masih sangat wajar pelemahannya. Memang biasa terjadi setelah kenaikan tajam," kata William kepada detikFinance, Selasa (20/5/2014).
Menurut William, terlalu berlebihan bila fenomena penurunan ini dikaitkan dengan isu politik. Meskipun dirinya juga tidak membantah perkembangan politik turut berpengaruh.
"Jadi lebih karena kemarin naik tajam. Sekarang istirahat dulu karena belum ada berita yang menggiurkan lagi seperti dividen atau kinerja keuangan emiten yang dirilis. Koreksi ini sementara," paparnya.
Masih wajarnya penurunan yang terjadi, lanjut William, bisa dilihat dari tidak adanya arus modal keluar secara netto. Bahkan Indonesia masih menikmati aliran dana masuk (capital inflow).
"Kita masih inflow sampai sekarang, itu Rp 168 miliar. Jadi ini justru kesempatan yang baik untuk membeli. Istilahnya buy on weakness," tuturnya.
Membuka perdagangan, Selasa (20/5/2014), IHSG melemah 22,827 poin (0,43%) menjadi 4.993,366. Sementara pada akhir perdagangan sesi I, IHSG turun 110,841 poin (2,21%) menjadi 4.904,155. (detik.com)