Jakarta -Perkembangan kondisi politik dapat kembali mempengharuhi arah perdagangan di tengah masih mixednya bursa dunia. IHSG berada di kisaran negatif setelah gagal kembali naik kemarin. Akan tetapi, masih berlanjutnya aksi beli asing diharapkan dapat membatasi peluang negatif. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak di area yang negatif pada hari ini.
AMRT Rencana emisi obligasi
PT Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai total Rp 2 Triliun dimana untuk tahap pertama akan diterbitkan obligasi senilai Rp 1 Triliun yang terdiri dari dua seri. Seri obligasi dengan tenor 3 tahun menawarkan kupon pada kisaran 10% hingga 10.75% sedangkan obligasi bertenor 5 tahun menawarkan kupon pada kisaran 10.125% hingga 10.875%. sekitar 70% dana hasil emisi obligasi akan dialokasikan untuk membayar utang jangka pendek dan sisanya untuk modal kerja. PT Fitch Ratings Indonesia memberi peringkat idnAA- terhadap rencana emisi obligasi AMRT. Tahun ini AMRT mengalokasikan dana belanja modal sekitar Rp 1.8-2 Triliun yang akan dialokasikan untuk menambah 1,200 gerai dan 3 gudang baru untuk meningkatkan pasokan produk. Tahun lalu realisasi belanja modal AMRT mencapai Rp 2 Triliun yang digunakan untuk menambah 1,500 gerai baru. Saat ini jumlah gerai AMRT mencapai 8,845 unit, dimana sekitar 30% merupakan waralaba dan sisanya dimiliki perusahaan.
PNBS Penjualan 24.9% saham ke DIB
Dubai Islamic Bank PJSC, Uni Emirat Arab (DIB) resmi membeli 24.9% saham Bank Panin Syariah (PNBS) melalui penandatangan shareholder agreement antara PT Bank Pan Indonesia (PNBN) dengan DIB pada 19 Mei 2014. Perjanjian menyebutkan DIB dan entitas Grupnya membeli 24.9% saham PNBS. DIB berencana meningkatkan kepemilikan saham di PNBS secara bertahap hingga 40% setelah mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun perjanjian tersebut belum ditentukan harga dan detail transaksi tersebut.
PTBA Rencana pembelian saham Ignite Resources
PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) akan mengakuisisi sebanyak 25%-30% saham Ignite Energy Resources, perusahaan teknologi batubara berbasis di Australia, Ignite Resources mampu mengonversi batubara muda (brown coal) menjadi batubara metalurgi (kalori tinggi) dan minyak mentah sintetis (syncrude). Pemerintah negara bagian Victoria dan Pemerintah Australia telah menyetujui akuisisi saham tersebut. Dana Akuisisi berasal dari kas internal dan ditargetkan selesai pada Agustus atau September tahun ini.
SMRA Marketing sales
PT Summarecon Agung (SMRA) membukukan prapenjualan (marketing sales) senilai Rp 2 Triliun pada 4M 2014 dimana 50% diantaranya berasal dari kontribusi penjualan The Spring Lake Apartment di Bekasi dan sisanya berasal dari hasil penjualan dua klaster di Summarecon Serpong. Manajemen menargetkan marketing sales Rp 4 Triliun tahun ini. Penjualan The Spring Lake Apartment di Bekasi dilakukan dalam 1 hari atas 2,247 unit apartemen di Tower Azolla, Basella, dan Caldesia.
TLKM & TELE Penjajakan akuisisi saham
PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) melalui anak usahanya, PT PINS Indonesia menjajaki akuisisi 10%-25% saham PT Tiphone Mobile Indonesia (TELE). TLKM menargetkan transaksi akuisisi selesai pada Juli tahun ini. TLKM dan TELE telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat pada 19 Mei 2014. Perseroan masih menghitung nilai akuisisi saham tersebut. Dana akuisisi berasal dari kas internal maupun sumber eksternal PINS Indonesia. Nantinya, kerjasama strategis antara kedua perusahaan berupa pemasaran produk-produk TI.(detik.com)