Jakarta -Partai koalisi sudah terbentuk. Jokowi akhirnya resmi berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) dan Prabowo menggandeng Hatta Rajasa untuk maju sebagai pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) periode mendatang.
Pelaku pasar modal kini menanti visi dan misi kedua pasangan capres terutama dalam hal ekonomi Indonesia ke depan. Pasangan yang sudah resmi mendeklarasikan diri sebagai Capres dan Cawapres perlu segera menyampaikan visi misinya kepada masyarakat. Hal ini untuk memberikan kepastian kepada masyarakat.
"Yang menarik itu visi misi dari masing-masing capres, bagaimana nanti mereka mengatasi permasalahan domestik karena tadi disampaikan masalah cukup tinggi, masyarakat kita banyak yang termarginalkan, kita juga tidak bisa meningkatkan daya saing sehingga masih tergantung luar negeri," ujar pengamat ekonomi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Sri Adiningsih saat ditemui di Gedung BI, Thamrin, Jakarta, Senin (19/5/2014).
Semua orang tahu, presiden baru nanti bakal punya banyak PR antara lain mengatasi berbagai persoalan ekonomi seperti peningkatan daya saing baik domestik maupun luar negeri dan pengurangan subsidi BBM untuk menekan angka defisit neraca perdagangan.
"Yang jelas kita berharap para calon bisa segera menyampaikan platform ekonominya yang mana diharapkan bisa memperbaiki ekonomi Indonesia," kata dia.
Ia menambahkan, saat ini volatilitas ekonomi makin tinggi, sehingga untuk menjaga kestabilannya presiden baru perlu meningkatkan daya saing sehingga defisit neraca perdagangan bisa dikurangi.
"Pemerintah yang anggarannya banyak tersedot subsidi BBM agar bisa dialihkan ke tepat saran sehingga mengurangi potensi defisit APBN," katanya. (detik.com)