korea by dewanti

Friday, June 20, 2014

Analis Pasar Modal: Siapa Pun Presidennya, IHSG Bisa Tembus 5.000

Jakarta -Analis pasar modal menyatakan keyakinannya jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tahun 2014 akan menembus posisi di atas 5.000. Hal ini menanggapi pemaparan visi-misi program ekonomi pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terkait pasar modal yang digelar hari ini.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (20/6/2014), IHSG menipis 8,646 poin (0,18%) ke level 4.855,627.
Presiden Direktur PT Samuel Aset Manajemen Agus B. Yanuar menyatakan, IHSG diyakini akan menembus level 5.000 di akhir tahun siapa pun presiden yang akan terpilih.
"IHSG sampai akhir tahun bisa di atas 5.000 siapa pun presidennya, optimistis bisa," ujar Agus saat ditemui di acara Pemaparan Visi Misi Program Ekonomi Prabowo-Hatta Soal Pasar Modal di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Jumat (20/6/2014).
Agus menjelaskan, kenaikan IHSG di setiap momentum Pemilihan Presiden (Pilpres) menjadi hal rutin. Pasalnya, investor sudah melihat pandangan setiap capres untuk perekonomian Indonesia ke depan.
Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi di angka 5,5% dan nilai tukar rupiah di angka keseimbangan Rp 10.800-11.000 sangat dimungkinkan IHSG bisa menembus angka di atas 5.000.
"Prediksi rupiah kita akhir tahun Rp11.300. Potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia bagus. Biasa tahun Pemilu itu justru IHSG naik. Tahun 2004, naik 40%, 2009 naik 70%, jadi sekarang juga bisa naik, siapa pun presidennya karena investor sudah tahu arah ekonomi kemana dan susunan kabinetnya, tanda tanya terjawab," jelas dia.
Agus juga menanggapi soal visi-misi capres Prabowo terkait pengembangan pasar modal melalui masuknya Usaha Kecil Menengah (UKM).
Menurutnya, peran UKM memang dibutuhkan di pasar modal sehingga 'penghuni' pasar modal tidak hanya dari kalangan pengusaha besar saja.
"Pasar modal akan tetap didorong. Pertumbuhan pasar modal dengan perusahaan-perusahaan kecil menengah seperti yang disebutkan Pak Prabowo tadi. Karena saat ini 70% pasar modal masih perusahaan menengah besar, sisanya market cap lebih kecil, ini perlu didorong agar banyak perusahaan kecil menengah juga bisa berpartisipasi," tandasnya. (detik.com)