Jakarta -Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Burhanuddin Abdullah jadi tim sukses calon presiden (capres) Prabowo Subianto. Ia memberi penjelasan soal visi dan misi Prabowo di pasar modal.
"Ada persoalan pasar modal cenderung ke pasar modal besar, sementara yang kecilnya belum, dan kita akan ke sana dan dalam konteks itu kita hambatannya persoalan edukasi. Bagi para pelaku di usaha menegah, kecil itu harus menjadi prioritas kita," ujarnya di Acara Visi Misi Ekonomi dan Pasar Modal Capres Prabowo Subianto di Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta Selatan, Jumat (20/6/2014).
Menurutnya, Prabowo juga akan menyiapkan berbagai infrastruktur penunjang untuk memberi kemudahan investor dan perusahaan masuk ke pasar modal.
"Agak sulit kalau hanya mengandalkan yang tradisional saja, financing tradisional kan dari perbankan, dengan perbankan yang relatively expensive, daya saing kita agak sulit, oleh karena itulah pasar modal menjadi pendanaan yang strategic," ujarnya.
Maka dari itu, Prabowo berniat mendorong usaha kecil dan menengah masuk pasar modal supaya bisa mendapatkan pendanaan yang lebih murah dan terjangkau.
"Dengan penyiapan aturan, penyiapan sarana dan prasarana, dengan edukasi mereka akan bertumbuh, saya kira resiliensi dari para pengusaha UKM cukup besar," katanya.
Tak hanya UKM, kata Burhanuddin, Prabowo juga akan mendorong lebih banyak BUMN masuk ke lantai bursa melalui penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO). Pilihan masuk pasar modal adalah satu satu dari banyak opsi pengembangan BUMN ke depan.
Investor asing juga akan diberi berbagai fasilitas dan kemudahan supaya mau menempatkan dananya di Indonesia. Sehingga investor asing bisa ikut berperan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Tidak ada cerita soal nasionalisasi. Kalau economic nasionalism itu semua negara menerapkan, negara maju, kenapa bisa menjadi negara maju karena rasa nasionalisme mereka tinggi," jelasnya. (detik.com)