korea by dewanti

Wednesday, June 4, 2014

IHSG Bisa Menguat Tipis

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin melaju 30 poin setelah muncul aksi borong saham jelang penutupan perdagangan. Investor yang seharian lakukan aksi tunggu (wait and see) langsung bergerak di penghujung perdagangan.
Menutup perdagangan, Selasa (3/6/2014), IHSG melaju 30,066 poin (0,61%) ke level 4.942,157. Sementara Indeks LQ45 menanjak 6,222 poin (0,75%) ke level 835,300.
Wall Street berakhir di zona merah di tengah perdagangan yang sepi. Indeks Dow Jones dan S&P 500 pun menjauh dari level tertingginya sepanjang masa yang dicetak kemarin.
Pada penutupan perdagangan Selasa watku setempat, Indeks Dow Jones melemah 21,29 poin (0,13%) ke level 16.722,34. Indeks S&P 500 turun 0,73 poin (0,04%) ke level 1.924,24. Indeks Komposit Nasdaq jatuh 3,12 poin (0,07%) ke level 4.234,08.
Hari ini IHSG diperkirakan masih bisa menguat meski dalam rentang yang sudah terbatas. Investor cenderung wait and see sampai ada katalis kuat yang bisa menggerakan bursa.
 
Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik tipis 6,56 poin (0,04%) ke level 15.040,81.
  • Indeks Straits Times melemah 8,20 poin (0,25%) ke level 3.288,47.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

Panin Sekuritas
IHSG kemarin bergerak menguat +0,61% didorong oleh menguatnya bursa regional menyusul data manufaktur AS bulan Mei yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Di sisi lain, pergerakan indeks dibayangi oleh nilai tukar rupiah yang cenderung melemah. Neraca perdagangan Indonesia bulan April di luar dugaan mengalami defisit US$ 1,96 miliar, jauh lebih buruk dari konsensus yg memperkirakan surplus US$ 178 juta. Salah satu penyebabnya adalah naiknya impor ponsel sebesar 56% yoy. Selain itu harga komoditas utama ekspor, yaitu batu bara dan CPO yang melemah. Hari ini kami proyeksikan IHSG bergerak menguat terbatas dengan kisaran support-resistance 4.927-4.967.
 
Mandiri Sekuritas
Pasar saham AS berbalik arah melemah, setelah beberapa kali sempat menyentuh rekor baru. Koreksi ditunjukkan oleh indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar -0,13% dan S&P500 sebesar -0,04%. Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas justru terapresiasi. Harga minyak mentah WTI naik +0,22% ke level US$102,89 per barel, dan harga emas Comex menguat +0,06% ke posisi US$1.245,20 per troy ounce. Dari dalam negeri, nilai tukar rupiah terus melemah, seiring defisit neraca perdagangan yang semakin membesar. Di sisi lain, tekanan inflasi bulanan diprediksi akan semakin besar pada Juni dan Juli karena persiapan bulan puasa dan hari raya. Meskipun demikian, tekanan kembali melunak ke depannya dan diikuti oleh normalisasi inflasi setelah kenaikan harga BBM bersubsidi. Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin diperdagangkan diatas EMA 200 hari. Indeks bergerak fluktuatif, meskipun akhirnya berhasil ditutup menguat. Pada perdagangan hari ini, indeks masih berpotensi melanjutkan penguatan dan menyentuh resistance di 4.987 serta support di 4.893. (detik.com)