korea by dewanti

Wednesday, November 13, 2013

Erdikha Sekuritas: IHSG Masih Di Bawah Tekanan

Jakarta -Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia kemarin siang memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 7,50%, yang merupakan angka tertinggi sejak 2009. Kebijakan tersebut ditempuh salah satunya karena mempertimbangkan faktor masih besarnya defisit transaksi berjalan.
Di bawah tekanan aksi jual sebagian investor asing dan kembali melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang manca negara, pada perdagangan Selasa kemarin IHSG kembali terpangkas 61,08 poin menjadi 4.380,64 atau turun sebesar -1,38%. Melemahnya indeks akibat penurunan saham-saham hampir di semua sektor, utamanya adalah Perbankan (-2.82%), Properti (-2,78%)dan Aneka Industri (-1,90%), sedang dua sektor yang menahan laju penurunan indeks lebih jauh adalah Pertnian yang naik (+1,72%) dan sektor Infrastruktur yang meningkat (+0,61%). Nilai Transaksi tercatat sebesar Rp.5,2 Triliun dengan investor asing membukukan net sell sebesar Rp.463 Miliar. Sementara kurs tengah BI atau nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah di posisi Rp 11.578 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Hari ini Bursa Indonesia diperkirakan akan kembali berjalan fluktuatif masih dengan kecenderungan sedikit melemah. Faktor BI Rate, tekanan jual dari investor asing dan pelemahan nilai tukar rupiah masih merupakan katalis negatif bagi pergerakan pasar. IHSG diperkirakan akan berada pada rentang 4.335 - 4.445. (detik.com)