Jakarta -IHSG kemarin ditutup melemah sebesar 1.38% di level 4,380.64. Keputusan Bank Indonesia menaikkan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) sebanyak 25 bps menjadi 7,5% dari sebelumnya 7,25% direspon negatif oleh pelaku pasar. Hal ini terlihat setelah pengumuman kenaikan BI rate indeks mengalami tekanan jual yang cukup besar, tercatat investor asing membukukan aksi jual bersih senilai Rp 463 miliar. Hampir seluruh indeks sektoral mengalami pelemahan, hanya sektor agrikultur dan infrastruktur yang menguat masing masing sebesar 1,72% dan 0,61%.
Kemarin bursa Wall Street ditutup mendatar, di mana Indeks Dow Jones melemah sebesar 0,21% ke 15,750.67, Indeks S&P turun 0,24% menjadi 1,767.69 dan indeks Nasdaq mendatar di level 3,919.92. Spekulasi yang berkembang bahwa Federal Reserve AS bisa mulai menarik stimulus ekonomi dan Presiden Fed Dallas Richard Fisher mengatakan kepada CNBC hari sebelumnya bahwa program Fed membeli US$85 miliar obligasi setiap bulan untuk merangsang ekonomi tidak bisa berlangsung selamanya ditambah NFIB Business Optimism Index yang turun menjadi 91.6 dari sebelumnya 93.9 mendorong bursa AS ke zona negatif.
Hari ini kami perkirakan IHSG masih berpeluang melanjutkan pelemahannya seiring dengan melemahnya Dow Jones serta kenaikan suku bunga Indonesia (BI rate) ke level 7.5% dapat menekan pergerakan IHSG. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk two black crows dan berada di area lower bolingger bands. Indikator MACD bergerak turun dengan histogram negatif yang memanjang, indikator stochastic berada di area oversold. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support di level 4329 dan resistance di level 4498. (detik.com)