korea by dewanti

Monday, March 17, 2014

Bursa Global Masih Tertekan Krisis Ukraina

INILAHCOM, New York - Bursa saham secara global masih akan tertekan pada pekan ini. Investor masih memiliki kekhawatiran dengan krisis Ukraina. Rusia pun berpotensi mendapatkan sanksi dari Uni Eropa.
Pada akhir pekan lalu, bursa AS melemah ke level terendah sejak Januari 2014 lalu. Indeks Dow Jones turun 0,3% ke 16.065,67. Untuk pekan ini Dow kehilangn 2,4%. Indeks S&P melemah 0,3% ke 1.841,13 dan untuk pekan ini tercatat turun 2 persen. Sedangkan indeks Nasdaq melemah 0,4% ke 4.245,4 dan tergerus 2,1 persen di pekan ini.
Investor akan mencermati dampak hasil referendum di Crimea hari Minggu kemarin. Hal ini mengalahkan kecemasan terhadap hasil pertemuan Fed bulan Maret dan data tentang perumahan pekan depan.
Pada hari Minggu (16/3/2014) kemarin tercatat 95,5 persen warga Crimea memilih untuk melepaskan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia. "Permainan belum berakhir pada hari Minggu kemarin. Ini baru mulai bukan akhir pertandingan," kata Nicholas Colas, analis dari CinvergEx seperti mengutip marketwatch.com.
Dengan hasil referendum tersebut, AS memperingkatkan untuk menghindari kekerasan dan intimidasi. Rusia juga mendapat peringatan unutk tidak melakukan intervensi militer karena akan melanggar hukum internasional.
Analis memperkirakan dampak referendum tersebut akan berkepanjangan bagi bursa AS. Rusia akan menggunakan minyak dan gas untuk melakukan perlawanan terhadap sanksi AS dan sekutunya.
Sementara bursa Asia bergerak mixed pada perdagangan hari ini, seperti indeks Nikkei turun 0,6%, indeks Hang Seng turun 0,1%, indeks ASX turun 0,2%. Untujk indeks Shanghai naik 0,6% dan indeks Kospi naik 0,3%.