Jakarta -Pelaku pasar keuangan menyambut positif langkah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) maju jadi calon presiden (capres) di Pemilu 2014. Investor masih bertanya-tanya siapa yang akan jadi mendampingi Jokowi sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Kepala Riset Bahana Securities Harry Su mengatakan, masih ada faktor perjalanan politik yang jadi perhatian pelaku pasar keuangan. Antara lain adalah kebijakan Jokowi bila menjadi presiden, lalu siapa yang akan menjadi wakil presiden serta menteri-menterinya.
"Semua ini bisa mempengarui sentimen pelaku pasar keuangan," katanya saat dihubungi detikFinance, Senin (17/3/2014).
Siapa Cawapres yang cocok untuk Jokowi? Harry punya pendapat sendiri. Menurutnya selama ini orang-orang sipil yang menjadi presiden tidak pernah bertahan satu periode kepemimpinan. Jadi untuk bisa bertahan, mungkin Jokowi bisa mengusung cawapres dari kalangan militer.
Lantas kenapa pasar menunggu-nunggu Jokowi? Harry mengatakan, Jokowi mempunyai dasar kepemimpinan yang kuat, dan juga didukung oleh masyarakat dari lapisan bawah.
"Kita butuh pemimpin yang mendapat dukungan kuat serta bersih. Jadi bisa memimpin untuk meningkatkan perekonomian," ujar Harry.
Lalu satu lagi kunci keberhasilan Jokowi yang mendorong kepercayaan pelaku pasar keuangan adalah, karena perkembangan ekonomi Jakarta yang sangat bagus.
Pendapatan pajak DKI, ujar Harry, di 2012 adalah Rp 36 triliun dan di 2013 naik hampir dua kali lipat menjadi Rp 70 triliun.
"Ini sangat baik dan mengagetkan karena jarang pendapatan sebuah ibu kota negara bisa naik dua kali lipat, dan ternyata Jokowi bisa melakukan itu. Kalau ini dilakukan secara nasional dengan dia presiden, ini bisa mengagumkan," papar Harry.
Memang tak pernah pengumuman pencapresan mempengaruhi pasar saham dan nilai tukar sebegitu hebat seperti Jokowi. Menurut Harry, pelaku pasar yakin dengan pencapresan Jokowi sudah otomatis dialah yang bakal menjadi presiden. (detik.com)