Jakarta -Setelah tertekan hingga 2,54% pada hari sebelumnya, IHSG akhir pekan kemarin bergerak fluktuatif ditutup flat di 4700,22. Aksi ambil untung lanjutan atas saham-saham unggulan yang sensitif interest rate seperti ASII, BBRI dan TLKM diimbangi dengan aksi beli dadakan atas sejumlah saham batubara dan Perusahaan Gas Negara (PGAS) pada menit terakhir perdagangan. Aksi ambil untung terutama dimotori pemodal asing yang mencatatkan nilai penjualan bersih Rp349,7 miliar. Dilihat sepekan IHSG anjlok3,66% setelah pekan sebelumnya lompat 4,11% dipicu euforia pencalonan Jokowi sebagai capres.
Pasar sepekan terutama digerakkan sentimen kawasan dan global terkait isu kenaikan bunga The Fed yang lebih cepat dari perkiraan, krisis Ukraina-Rusia, dan memburuknya perkembangan ekonomi China tahun ini. Goldman Sachs memangkas proyeksi pertumbuhan China dari 7,6% menjadi 7,3% tahun ini. Sedangkan dari domestik, euforia Jokowi sebagai capres mulai meredup di pasar, sebaliknya pasar mulai rasional mencermati tantangan ekonomi domestik tahun ini. Namun dalam jangka pendek pergerakan IHSG masih ditopang katalis positif rilis laba 2013 dan antisipasi pembagian dividen yang cukup besar yang dimotori emiten BUMN.
Memasuki perdagangan awal pekan terakhir Maret, IHSG diperkirakan akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan terkoreksi. Faktor resiko berasal dari eksternal terkait isu geopolitik di Ukraina dan perlambatan ekonomi China yang akan diiimbangi dengan isu individual seperti pembagian dividen emiten. IHSG akan bergerak dengan support di 4660 dan resisten di 4730. (detik.com)