Jakarta - Akhir pekan lalu (21/03) IHSG ditutup mendatar. IHSG ditutup menguat tipis sebesar 0.02% atau naik 1.24 poin ke level 4,700.32. IHSG sempat mengalami penguatan di awal sesi yang disebabkan investor merespon kenaikan bursa global karena sentimen positifnya data ekonomi AS yang dirilis pada hari sebelumnya, lalu IHSG terkena aksi profit taking oleh investor karena faktor akhir pekan. Sektor yang memimpin kenaikan tipis IHSG adalah sektor Agrikulture yang menguat sebesar 1.17%. Investor asing melakukan net sell sebesar Rp349 miliar.
Sementara itu, bursa Wall Street pada akhir pekan mengalami koreksi, di mana Indeks Dow Jones turun 0.17% ke level 16,302.77, Indeks S&P turun 0.29% menjadi 1,866.52 dan indeks Nasdaq juga mengalami pelemahan sebesar 0.98% ke 4,276.79. Pelemahan pada bursa Wall Street disebabkan aksi profit taking pelaku pasar setelah indeks S&P 500 berhasil mencatatkan intraday tertinggi pada perdagangan akhir pekan. Di samping itu, investor melakukan aksi jual karena ingin mengamankan aset mereka pada akhir pekan di tengah masih berlanjutnya ketidakpastian atas gejolak geopolitik yang terjadi di Ukraina.
JCI Prediction
Hari ini kami perkirakan IHSG akan cenderung bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas. Penguatan bursa Asia pada pembukaan perdagangan diharapkan menjadi sentimen positif bagi pergerakan IHSG pada hari ini. Secara teknikal, IHSG berada di area middle bollinger bands dan membentuk candle spinning. Indikator MACD hampir membentuk dead cross dengan histogram negatif memendek, indikator stochastic menuju area netral. Kami perkirakan IHSG akan berada pada kisaran support 4,655 dan resistance 4,775. (detik.com)