Jakarta -Kemarin (11/03) IHSG menguat. IHSG ditutup naik sebesar 0.57% atau menguat 26.96 poin ke level 4,704.21. Di tengah kinerja ekspor China yang mengalami pelambatan investor merespon langkah Bank Dunia yang akan memberikan bailout sebesar US$3 miliar kepada pemerintahan baru Ukraina untuk meredakan krisis disana. Sektor properti memimpin penguatan IHSG sebesar 2.46%. Tercatat investor asing masih melakukan net sell, sebesar Rp105 miliar.
Sementara itu, semalam mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa Wall Steet ditutup di bawah rekor yang pernah di capainya. Turunnya beberapa harga komoditas khususnya tembaga dan minyak mentah dunia diindikasikan menjadi penyebab terkoreksinya bursa Wall Street. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0.4% menjadi 16,351.25, indeks Standard & Poor's 500 turun 0.5% menjadi 1,867.63. Selain itu, penyebab penurunan bursa Wall Street juga disebabkan oleh rilisnya indeks optimisme bisnis AS yang turun menjadi 91.4 dari sebelumnya sebesar 94.1.
Hari ini kami perkirakan IHSG bergerak variatif cenderung dapat menguat. Secara teknikal, IHSG berada di area upper bollinger bands dan membentuk candle menyerupai white marubozu. Indikator MACD bergerak mendatar di area overbought dengan histogram positif, indikator stochastic berada di area over sold. Kami perkirakan IHSG akan berada pada kisaran support 4,665 dan resistance 4,765.(detik.com)