Jakarta -Bank Indonesia (BI) memprediksi neraca pembayaran Maret 2014 surplus pada kisaran US$ 500 juta. Surplus ini didorong peningkatan ekspor non migas, yang telah terjadi beberapa bulan terakhir.
"Trade balance surplus US$ 500 juta, terutama disebabkan oleh non migas," kata Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung BI, Jakarta, Senin (21/4/2014).
Ekspor non migas, lanjut Perry, didukung oleh sektor manufaktur. "Lagi-lagi produk manufaktur terus meningkat. Ini penyebab neraca non migasnya surplus cukup besar," sebutnya.
Menurut Perry, surplus perdagangan sulit untuk lebih tinggi karena neraca migas yang masih defisit. Impor migas memang masih cukup tinggi, sementara ekspornya tidak bisa naik signifikan akibat lifting yang belum memuaskan.
Meski demikian, Perry masih cukup optimistis bahwa defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) akan membaik. Pada kuartal I-2014, CAD diperkirakan berada pada kisaran di bawah 2% dari produk domestik bruto (PDB). "Kuartal sebelumnya kan 1,98%, tidak jauh berbeda dengan kuartal IV-2013," katanya.
Sampai akhir tahun, CAD diperkirakan bisa bertahan di level aman yaitu di bawah 3% PDB. Ini akan didukung oleh tren surplus neraca perdagangan dan neraca pembayaran Indonesia.
"Sampai akhir tahun, CAD akan turun di bawah 3%. Surplus neraca modal akan lebih besar, dan keseluruhan tahun neraca pembayaran akan surplus," kata Perry. (detik.com)