INILAHCOM, Jakarta Dalam sepekan terakhir, IHSG melemah 0,21%. Padahal, dana asing terus merangsek masuk sebesar 1,17 triliun. Mengapa?
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan terakhir mengalami penurunan -10,52 poin (-0,21%) atau lebih rendah dari pekan sebelumnya yang menguat 43,27 poin (0,88%). Semua indeks utama mayoritas melemah yang dipimpin indeks ISSI (-0,45%), MBX (-0,23%) diikuti indeks JII dan LQ45 yang masing-masing turun -0,17% dan -0,12%.
Sementara indeks sektoral cenderung variatif. Penguatan hanya terjadi pada indeks aneka industri yang naik 2,23% diikuti indeks industri dasar dan manufaktur yang naik masing-masing 1,07% dan 0,49%. Sementara pelemahan pada indeks pertambangan yang turun -2,93%, indeks infrastruktur (-1,40%), indeks konsumer (-0,78%), dan lainnya.
"IHSG tidak mampu bertahan naik sepanjang sepekan kemarin," kata Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities kepada INILAHCOM, di Jakarta, Minggu (15/6/2014).
Berbagai sentimen datang terutama dari dalam negeri terkait dengan pergerakan nilai tukar rupiah, hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) terhadap level BI rate, respons pelaku pasar pasca berlangsungnya debat, dan mungkin momentum jelang piala dunia FIFA. "Semua itu menjadi beberapa faktor dari sekian banyak sentimen yang mewarnai pergerakan IHSG di pekan kemarin," ujarnya.
Terlihat pelaku pasar cenderung menahan diri terhadap rilis sentimen-sentimen tersebut. "Sepanjang pekan kemarin, asing kembali mencatatkan net buy Rp1,17 triliun atau lebih tinggi dari sebelumnya yang tercatat net sell Rp-465,15 miliar," tuturnya.
Jika dihitung sejak awal tahun, sampai dengan pekan kemarin, posisi asing tercatat net buy sebesar Rp40,99 triliun atau lebih tinggi dari pekan sebelumnya Rp39,82 triliun.