korea by dewanti

Monday, June 16, 2014

IHSG Berpotensi Rebound di Awal Pekan

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu menipis 7 poin akibat maraknya sentimen negatif yang beredar. Investor lokal banyak lepas saham dan memilih keluar sejenak dari lantai bursa.
Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (12/6/2014), IHSG turun tipis 7,744 poin (0,16%) ke level 4.926,663. Sementara Indeks LQ45 melemah tipis 1,867 poin (0,22%) ke level 832,660.
Wall Street bertahan di zona hijau meski investor mengalami kekhawatiran akan krisis geopolitik di Irak yang memicu harga minyak ke titik tertingginya dalam sembilan bulan terakhir.
Pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat, Indeks Dow Jones menguat 41,55 poin (0,25%) ke level 16.775,74. Indeks S&P 500 naik 6,05 poin (0,31%) ke level 1.936,16, sedangkan Indeks Komposit Nasdaq tumbuh 13,02 poin (0,30%) ke level 4.310,65.
Hari ini IHSG diperkirakan bisa rebound setelah minat beli asing kembali muncul. Namun waspada aksi ambil untung atas saham-saham yang sudah naik cukup tinggi.
 
Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 berkurang 74,98 poin (0,50%) ke level 15.022,86.
  • Indeks Straits Times naik tipis 0,99 poin (0,03%) ke level 3.294,24.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

First Asia Capital
IHSG akhir pekan lalu ditutup terkoreksi tipis 7,7 poin (0,16%) di 4926,663. Nilai transaksi di Pasar Reguler terus menyusut hanya mencapai Rp2,96 triliun akhir pekan lalu turun dibandingkan rata-rata harian sepekan terakhir Rp3,60 triliun. Dimulainya hajatan Piala Dunia Brazil Kamis lalu dan minimnya insentif positif dari domestik turut berdampak pada lesuhnya transaksi di pasar. Selama sepekan IHSG bergerak bervariasi dalam rentang tipis ditutup terkoreksi 0,21%. Sedangkan rupiah terhadap dolar AS sepekan menguat tipis 0,4% di Rp11781.
Memasuki bulan Juni pelaku pasar lebih menahan diri melakukan pembelian meskipun sentimen global cenderung positif terutama ditopang dengan data-data ekonomi negara-negara utama dunia seperti AS, China, dan Jepang yang positif. Sebaliknya pelaku pasar lebih terpengaruh dengan sentimen domestik terutama menyikapi kondisi perekonomian nasional yang kurang kondusif dan mencermati perkembangan politik terkait persaingan antar kandidat presiden yang semakin ketat. Sementara itu Wall Street akhir pekan lalu ditutup rebound terbatas, namun selama sepekan indeks DJIA dan S&P masing-masing terkoreksi 0,88% dan 0,68% ditutup di 16775,74 dan 1936,16. Koreksi ini lebih dipicu aksi ambil untung merespon kenaikan harga minyak mentah dunia hingga 4% sepekan kemarin di USD106,80/barel menyusul meningkatnya kekacauan di Irak.
Memasuki perdagangan awal pekan ini, pergerakan IHSG masih bervariasi dalam rentang terbatas. Sejumlah emiten akan memasuki masa cum dividen pekan ini bisa memicu aksi beli selektif. Namun transaksi yang tipis membuat pasar rentan terkoreksi. IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di 4910 dan resisten di 4980 rentan terkoreksi.
 
Mandiri Sekuritas
Pasar saham AS berbalik arah menguat di akhir pekan lalu, seiring penguatan saham-saham defensif, menyusul peningkatan eskalasi di Irak. Penguatan itu diapresiasi dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar +0,25% dan indeks S&P500 sebesar +0,31%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dibuka variatif. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar -0,39%. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan menguat +0,02%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga bergerak mixed. Harga minyak mentah WTI turun -0,24% ke level US$101,44 per barel. Sedangkan harga emas Comex menguat +0,16% ke posisi US$1.274,10 per troy ounce.
Dari dalam negeri, Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah sepakat defisit bujet tahun ini hanya sebesar Rp 241,49 triliun atau 2,47% dari produk domestik bruto (PDB). Angka ini lebih rendah dari sebelumnya yang mencapai Rp 251,7 triliun atau 2,5% dari PDB. Defisit APBN-P 2014 bisa berkurang setelah Badan Anggaran DPR dan pemerintah mematok pendapatan negara sebanyak Rp 1.635,38 triliun.
Di sisi lain, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas menegaskan jika indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan lalu bergerak di atas EMA 200 hari. IHSG bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. Pada perdagangan hari ini, IHSG berpotensi rebound dan menyentuh resistance terdekat di 4.946. Indeks akan bergerak dalam kisaran support 4.875 dan resistance 4.971. (detik.com)