INILAHCOM, Jakarta Setelah pengumuman BI rate, rupiah terlihat datar, tidak menguat ataupun melemah kembali terhadap dolar AS alias bergeming.
"Rupiah masih akan berada pada range 11.700-11.850 per dolar Amerika. Belum terlihat pelemahan lanjutan juga belum ada potensi penguatan lebih lanjut," ujar analis dari Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya kepada INILAHCOM di Jakarta, Minggu (15/6/2014).
Menurut William, setelah Bank Indonesia melansir hasil Rapat Dewan Gubernur lusa lalu tentang BI rate, rupiah belum bergerak positif. "Terlihat lebih flat apalagi ditunjang rilis data BI rate tetap maka pergerakannya tida terlalu volatile," katanya.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menyebutkan, pelemahan rupiah karena naiknya permintaan dolar AS pada pertengahan tahun ini. "Tekanan terhadap rupiah dipengaruhi permintaan korporasi yang cenderung meningkat sesuai dengan pola musimnya untuk pembayaran utang luar negeri dan repatriasi dividen atau kupon," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara.
Tri mengatakan, rupiah melemah secara rata-rata 0,81% secara bulan ke bulan. Secara poin to point rupiah terdepresiasi sebesar 0,97% dan ditutup pada level Rp11.675 per dolar AS. "Secara month to month, rupiah melemah 0,81% menjadi Rp11.532 per dolar AS," katanya.