Jakarta -Pasar saham AS berbalik arah menguat di akhir pekan lalu, seiring penguatan saham-saham defensif, menyusul peningkatan eskalasi di Irak. Penguatan itu diapresiasi dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar +0,25% dan indeks S&P500 sebesar +0,31%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dibuka variatif. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar -0,39%. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan menguat +0,02%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga bergerak mixed. Harga minyak mentah WTI turun -0,24% ke level US$101,44 per barel. Sedangkan harga emas Comex menguat +0,16% ke posisi US$1.274,10 per troy ounce.
Dari dalam negeri, Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah sepakat defisit bujet tahun ini hanya sebesar Rp 241,49 triliun atau 2,47% dari produk domestik bruto (PDB). Angka ini lebih rendah dari sebelumnya yang mencapai Rp 251,7 triliun atau 2,5% dari PDB. Defisit APBN-P 2014 bisa berkurang setelah Badan Anggaran DPR dan pemerintah mematok pendapatan negara sebanyak Rp 1.635,38 triliun.
Di sisi lain, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas menegaskan jika indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan lalu bergerak di atas EMA 200 hari. IHSG bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. Pada perdagangan hari ini, IHSG berpotensi rebound dan menyentuh resistance terdekat di 4.946. Indeks akan bergerak dalam kisaran support 4.875 dan resistance 4.971.(detik.com)