korea by dewanti

Monday, November 11, 2013

First Asia Capital: Pergerakan IHSG Masih Konsolidasi

Jakarta -Perdagangan saham akhir pekan kemarin terimbas sentimen negatif pergerakan bursa global dan kawasan. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di teritori negatif, namun sesi akhir IHSG berhasil mengurangi koreksinya ditutup melemah tipis 9,389 poin (0,209%) di 4476,720. Selama sepekan IHSG berhasil rebound 1% setelah pekan sebelumnya terkoreksi 3,2%. Namun dana asing masih keluar dari pasar saham mencapai Rp.1,11 triliun. Sepanjang tahun ini asing mencatatkan net selling di pasar saham mencapai Rp.13,2 triliun.
Tekanan jual sepekan terakhir terutama dipicu saham-saham sensitif interest rate seperti properti. Pelemahan rupiah atas dolar AS hingga Rp.11404 akhir pekan lalu menyusul meningkatnya defisit perdagangan September dan kekhawatiran The Fed akan kembali mempercepat pengurangan stimulusnya (QE3) turut menekan pasar. Pelemahan rupiah yang terus berlanjut bisa mendorong Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan tingkat bunganya dari saat ini 7,25%. Sedangkan aksi beli selektif pekan kemarin kembali melanda saham tambang batubara dan perkebunan.
Hal ini terutama dipicu melonjaknya neraca perdagangan China Oktober hingga USD31,1 miliar melampaui estimasi USD23,5 miliar. Ini terutama dipicu kenaikan ekspor China Oktober yang tumbuh 5,6% dari estimasi yang hanya 3,2%. Sementara Wall Street akhir pekan kemarin kembali melanjutkan rally. Indeks DJIA dan S&P ditutup menguat masing-masing 1,08% dan 1,34%. Penguatan ini merespon data tenaga kerja dimana Oktober bertambah 204 ribu kesempatan kerja dari perkiraan yang hanya 121 ribu. Tingkat pengangguran AS Oktober sesuai ekspektasi 7,3%.
Pada perdagangan hari ini, pergerakan IHSG diperkirakan masih bergerak konsolidasi dengan rentang terbatas. IHSG berpeluang menguat dengan resisten di 4500 dan support ada di 4450. Pergerakan nilai tukar rupiah masih menjadi perhatian pelaku pasar. (detik.com)