korea by dewanti

Monday, November 11, 2013

Kiwoom Securities: IHSG Bergerak Positif

Jakarta -Positifnya Dow Jones dan beberapa pasar regional dapat memberikan dukungan. IHSG berada di kisaran negatif di tengah masih adanya aksi jual asing minggu lalu. Namun, adanya pola doji mengindikasikan belum cukup kuatnya momentum pelemahan ini. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan bergerak di area positif pada hari ini.
 
IPO – PT Indomobil Multi Jasa
PT Indomobil Multi Jasa (IMJ) berencana menerbitkan 1.29 miliar lembar saham baru (25% saham) dalam proses IPO. IMJ merupakan bagian dari Grup Indomobil yang bergerak pada bidang usaha pembiayaan otomotif, serta penyedia jasa penyewaan kendaraan jangka panjang melalui anak perusahaan PT CSM Corporatama (Indorent). Masa penawaran awal berlangsung pada 11-19 November dengan perkiraan mendapat pernyataan efektif pada 25 November. Sekitar 60% dana IPO akan dialokasikan untuk pengembangan bisnis dan modal kerja, dan 40% sisanya untuk mengurangi posisi pinjaman CSM.
 
KRAH – Rencana pembangunan pabrik
PT Grand Kartech (KRAH) menyiapkan dana senilai Rp 200 Miliar untuk membangun dua pabrik manufaktur tahun depan. Pendanaan kemungkinan berasal dari penerbitan saham baru (rights issue), obligasi dan pinjaman bank. Lokasi pembangungan pabrik baru rencananya di Balikpapan, Kalimantan Timur dan Surabaya, Jawa Timur. Setiap pabrik diperkirakan membutuhkan investasi berkisar Rp 70 Miliar hingga Rp 100 Miliar. Saat ini, KRAH telah memiliki tiga pabrik manufaktur di Jakarta dan Karawang dengan kapasitas produksi sebesar 300 ton per bulan.
 
TBIG – Rencana emisi obligasi
PT Tower Bersama Infrastucture (TBIG) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai total Rp 4 Triliun dimana untuk tahap pertama akan diterbitkan obligasi senilai Rp 1 Triliun yang akan terdiri dari tiga seri. Seri A bertenor 370 hari, Seri B bertenor 3 tahun, dan Seri C bertenor 5 tahun. Fitch Ratings Indonesia memberi peringkat AA- terhadap rencana emisi obligasi TBIG. Masa penawaran awal berlangsung 11-21 November dengan perkiraan mendapat pernyataan efektif pada 2 Desember 2013. Sekitar 50% dana hasil emisi obligasi akan dialokasikan untuk refinancing utang dan sisanya untuk mendukung belanja modal.
 
VIVA – Refinancing utang
PT Visi Media Asia (VIVA) mendapatkan pinjaman sebesar US$ 230 juta dari Credit Suisse AG. VIVA juga menjaminkan saham tiga anak usahnya, PT Lativi Mediakarya (TV One), PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV), dan PT Viva media baru (Viva News) untuk mendapatkan Pinjaman tersebut yang akan digunakan untuk membayar utang jatuh tempo dan modal kerja. VIVA menandatangani perjanjian pinjaman pada 1 November 2013. Dalam kesepakatan, Credit Suisse AG, Singapore Branch bertindak sebagai arranger. Viva akan menggunakan pinjaman untuk refinancing utang sebesar US$ 80 juta kepada Deutsche Bank. Utang tersebut akan jatuh tempo pada Februari 2014. (detik.com)