INILAH.COM, Jakarta Secara historis bulanan, IHSG selalu melemah pada November. Indeks pun patut diwaspadai menurun ke level 4.224. Seperti apa?
David Cornelis, Head of Research KSK Financial Group mengatakan, dalam tiga tahun terakhir, IHSG selalu melemah di bulan November. Bahkan, kata dia, sebanyak 6 tahun sejak 2003, IHSG juga melemah di bulan hujan ini. "November rain! Waspada, sedia payung sebelum hujan ke 4.224," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, akhir pekan lalu.
Pada perdagangan Jumat (8/11/2013) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 9,39 poin (0,21%) ke posisi 4.476,72. Intraday terendah 4.446,484 dan tertinggi 4.484,98.
Berikut ini wawancara lengkapnya:
Mengakhiri pekan lalu, IHSG melemah 0,21%. Bagaimana Anda melihat arahnya hingga akhir 2013?
Secara pandangan jangka menengah, setidaknya hingga akhir 2013 ini, IHSG nanti masih akan turun ke bawah 4.375 hingga terburuk di 4.085. Saat ini, dalam waktu dekat, masih akan tertahan di 4.404. Probabilitasnya lebih besar menembus lewati dukungan di 4.404, dibandingkan menuju ke atas level tahanan di 4.494.
IHSG sementara masih akan bermain di kisaran tersebut, sambil menunggu rupiah ditransaksikan di kisaran yang lebih menyempit, walaupun agak berat untuk kembali di bawah 11 ribu per dolar AS.
Kecenderungan IHSG untuk November ini?
Secara historikal bulanan, IHSG di bulan November cenderung melemah. Dalam 3 tahun terakhir IHSG selalu melemah di bulan November, sebanyak 6 tahun dari 2003 IHSG juga melemah di bulan hujan ini. November rain! Waspada, sedia payung sebelum hujan ke 4.224.
Bagaimana dengan posisi investor asing?
Porsi kepemilikan asing meningkat 8,1%, menjadi Rp318,11 triliun pada Surat Utang Negara (SUN). Sementara itu, di saham masih mencatatkan penjualan bersih Rp 1,98 triliun. Net sell ini membesar sekitar 5 kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya.
Jadi, arah IHSG adalah pelemahan?
IHSG dalam jangka pendek-menengah masih akan kembali bergerak menyamping, mendatar atau sideways nan menurun. Peluang indeks, bervolatilitas ringan di kisaran tahanan tren turun jangka menengah di atas 4.200 tapi masih di bawah 4.400.
Apa yang memicu mendatarnya IHSG dengan kecenderungan melemah?
Sebab, belum ada triger fundamental maupun sentimen baru yang relatif kuat untuk menggerakkan pasar. Indeks tidak didukung juga oleh situasi bursa global dan regional yang kurang atraktif dan kondusif. IHSG masih akan selaras dengan bursa lainnya.
Lantas, apa saran Anda untuk para pemodal di bursa saham?
Investor disarankan untuk masuk kembali ke pasar nanti bilamana IHSG sudah berada di bawah level 4.375 dalam jangka pendek. Sektor perbankan dan industri dasar masih berpotensi menjadi penopang utama bagi IHSG di bulan ini.
Saham-saham pilihan Anda?
Saham pilihan selektif dalam jangka pendek adalah PT Adaro Energy (ADRO), PT Astra International (ASII), PT Alam Sutera Realty (ASRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Timah (TINS), dan PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM).