korea by dewanti

Tuesday, November 19, 2013

OSO Securities: Indeks Cenderung Mendatar

Jakarta -Perdagangan awal pekan ini (18/11) IHSG mengalami penguatan sebesar 1,34% di level 4,393.59 seiring pemeringkat utang Fitch Rating yang mempertahankan peringkat utang jangka panjang Indonesia di level BBB- dengan prediksi Rupiah stabil dalam jangka panjang serta hasil Sidang Pleno III Komite Sentral Partai Komunis China yang memutuskan untuk melanjutkan gerakan reformasi di bidang sosial ekonomi. Hampir seluruh indeks sektoral menguat, hanya sektor properti yang mengalami pelemahan sebesar 1.05%. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp286 miliar.
Perdagangan awal pekan ini bursa Wall Street ditutup variatif dengan kecenderungan melemah. Indeks Dow Jones naik tipis 0,09% ke 15.976,02, Indeks S&P turun 0,37% menjadi 1.791,53 dan indeks Nasdaq mengalami pelemahan sebesar 0,93% ke 3.949,07. Setelah indeks Dow Jones berhasil mencetak rekor tertinggi di atas level psikologis 16,000 dan indeks S&P yang juga berhasil menembus level psikologis 1,800 untuk kali pertama. Antisipasi investor terhadap valuasi ekuitas sudah terlalu tinggi mendorong aksi jual yang dilakukan membuat bursa Wall Street mengalami tekanan. Sementara data ekonomi AS yang rilis diantaranya NAHB Housing Market Index tetap berada pada angka 54 atau di bawah estimasi, hal ini menunjukkan kinerja sektor perumahan AS belum menunjukkan sinyal perbaikan. Komitmen Janet Yellen terhadap program stimulus membuat penurunan bursa Wall Street dapat tertahan.
Pada hari ini kami perkirakan IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan mendatar seiring dengan bursa Asia yang di buka rata-rata flat. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk menyerupai bullish belt hold dan mendekati area middle bolingger bands. Indikator MACD bergerak turun dengan histogram positif memendek, indikator stochastic sudah membentuk golden cross dan berada di area oversold. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4322-4449 resistance. (detik.com)