Jakarta -Positifnya laju bursa saham Asia sepanjang sesi yang terimbas dari menghijaunya bursa saham AS dan Eropa di akhir pekan kemarin dan adanya spekulasi Pemerintah China akan melakukan reformasi ekonomi serta berita positif dari tetapnya rating BBB- peringkat utang Indonesia oleh Fitch Rating memberikan angin segar pada IHSG. Pelaku pasar hinggal akhir sesi mulai berani masuk pasar dengan memanfaatkan positifnya kondisi bursa saham Asia tersebut untuk kembali melakukan akumulasi beli terhadap sahamsaham yang telah mengalami pelemahan sebelumnya. Meskipun laju Rupiah kembali mengalami pelemahan dan sempat menahan laju IHSG namun, IHSG mampu bertahan di zona hijau Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4403,56 (level tertingginya) di pertengahan sesi 2 dan menyentuh level 4360,86 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4393,59. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Selasa (19/11) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4344-4384 dan resistance 4413-4427. Berpola menyerupai bullish harami di atas lower bollinger bands (LBB). MACD bertahan dari penurunannya dengan histogram negatif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba kembali upreversal. Laju IHSG yang sempat melampaui target resisten bawah (4365-4408) dan dapat menutup perdagangan di kisaran tersebut memberikan gambaran masih adanya potensi kenaikan. Akan tetapi, potensi tersebut tentunya harus didukung dengan sentimen yang ada sehingga dapat mempertahankan kenaikan lanjutan. Namun demikian, tetap mewaspadai adanya potensi suddenly reversal. (detik.com)