INILAH.COM, Jakarta Secara teknikal, selama berada di atas Rp1.330, saham ANTM bertenaga menuju Rp1.580 per saham. Pembelian bisa dilakukan di level Rp1.350-1.360 per saham. Seperti apa?
Pada perdagangan Senin (18/11/2013) saham PT Aneka Tambang (ANTM) ditutup menguat Rp10 (0,74%) ke Rp1.350 per saham. Volume transaksi mencapai 25,3 juta unit saham senilai Rp34,6 miliar.
Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, research analyst dari PT Reliance Securities mengatakan, pada perdagangan Kamis (14/11/2013), saham ANTM membentuk pola bullish harami. Hanya saja, Jumat (15/11/2013), ANTM kembali melemah sebesar Rp30 (1,4%) ke Rp1.340. "Karena itu, awal pekan ini mengalami penguatan," katanya kepada INILAH.COM.
Hingga akhir pekan ini, lanjut dia, setelah berhasil mantul di Moving Average (MA) 200 di level Rp1.330, ANTM masih punya potensi penguatan ke Rp1.580. Hari Jumat (15/11/2013) turun, karena memang pasarnya juga tidak kondusif. "Tren jangka pendek ANTM masih naik selama berada di atas MA200," tandas dia.
Sementara itu, support saham ANTM akan terbentuk jika MA200-nya (Rp1.330) ditembus. Level ini menjadi peringatan bagi pelaku pasar untuk segera jual saham ini. Lalu, support ANTM di level Rp1.320. "Selama MA200-nya belum ditembus ke bawah, saham ANTM masih bisa dikoleksi," tuturnya.
Karena Senin (18/11/2013) saham ini kembali melaju positif, menurut Lanjar, di level Rp1.350-1.360 bisa dikoleksi. Sebab, pekan lalu sudah mengalami penurunan yang drastis. "Sebab, setelah menguat ke level tersebut, ANTM mengindikasikan penguatan berikutnya," ungkap dia.
Sebaliknya, jika ANTM turun dan menembus support Rp1.320, hindari dulu saham ini. "Saya tidak menyarankan beli saham ini di level support. Sebab, ditakutkan, saham ini justru melemah dan menembus support. Jika ada indikasi mantul ke atas, balik arah menguat dari level support, baru boleh beli," ucapnya.
Sementara itu, lanjut dia, dari sisi tren jangka panjang (1 tahun), ANTM masih uptrend dengan sell fractal untuk target jual bisa ke Rp1.610 per saham. Untuk jangka menengah (6 bulan) juga uptrend tapi lemah. "Untuk jangka pendek (1 bulan) masih bearish. Karena itu, untuk masuk butuh konfirmasi penguatan ke Rp1.350-1.360 per saham," imbuh Lanjar.