korea by dewanti

Thursday, December 5, 2013

Dow Jones dan S&P 500 Jatuh Lagi, Empat Hari Berturut-turut

New York -Indeks Dow Jones dan S&P 500 di Wall Street kembali koreksi empat hari berturut-turut. Investor bertanya-tanya lagi mengenai rencana dikuranginya stimulus oleh The Federal Reserve.
Banyak saham yang terkena koreksi, apalagi menjelang penutupan perdagangan semakin banyak aksi jual. Delapan dari 10 indeks sektoral di S&P 500 berakhir negatif.
Sebanyak 60% saham yang diperdagangkan di Bursa Saham New York melemah, sedangkan di Nasdaq sebanyak 56% yang jatuh.
Banyak pelaku pasar percaya bank sentral AS akan mulai mengurangi stimulus pembelian obligasi senilai US$ 85 miliar per bulan pada Maret tahun depan. Tapi dengan membaiknya situasi ekonomi maka dikhawatirkan pengurangan stimulus itu akan datang lebih awal.
The Fed sudah memberi sinyal bawah stimulus akan dikurangi jika jumlah pengangguran di AS mulai menurun. Bulan lalu, ada tambahan 215.000 pekerjaan baru di sektor swasta, lebih baik dari ekspektasi pasar.
"Ekonomi yang membaik berarti pengurangan stimulus yang lebih cepat datang, ini negatif bagi pasar. Selain itu, ita juga sudah naik tinggi jadi wajar jika ada koreksi meski hanya sebentar," ujar Bruce McCain, kepala strategi investasi dari Key Private Bank di Cleveland, Ohio, dikutip Reuters, Kamis (5/12/2013).
Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones menipis 24,85 poin (0,16%) ke level 15.889,77. Indeks Standard & Poor's 500 berkurang 2,34 poin (0,13%) ke level 1.792,81. Tapi Indeks Komposit Nasdaq naik tipis 0,80 poin (0,02%) ke level 4.038,00. (detik.com)